9 Tips Membuat Portofolio Product Management Kamu Makin Dilirik Rekruter

Di artikel ini, 9 Alumni Full Stack Product Management (FSPM) RevoU memberikan 9 tips membuat portofolio Product Management untuk pemula!

Ervina Desiviola
Ervina Desiviola

Table of Contents

Dengan berkembangnya tech company di Indonesia, Product Management jadi semakin dikenal dan punya peran penting untuk membantu perusahaan memenuhi kebutuhan user!

Total 23.791 lowongan Product Management bisa kamu temuin di Jobstreet, Glassdoor, Indeed, Kalibrr, LinkedIn, dan terbanyak di Glints!
(Data diambil pada 31 Oktober 2022)

Jumlah lowongannya bahkan lebih tinggi dibanding Digital Marketing dan Data Analytics, loh.

Buat kamu yang mau apply sebagai Product Management, pintu lagi terbuka lebar, nih!

Eits, tapi… Dengan demand yang semakin tinggi, makin banyak juga kandidat yang berjuang memenuhi posisi tersebut.

Apa kamu salah satunya?

Kalau iya, berarti kamu perlu stand out di antara kandidat-kandidat lain dan menarik perhatian rekruter!

Salah satu caranya adalah dengan menyediakan portofolio product management yang relevan dengan posisi yang kamu lamar.

Di portofolio ini, kamu bisa showcase pengalaman, skill, dan pencapaian kamu di bidang product management dengan lebih detail dibanding di CV!

Oke, terus apa aja yang harus ada di portofolio product management?

Simplenya, kamu harus siapin 3 hal ini:

  • Profil dan perkenalan diri
  • Project product management & pencapaianmu
  • Blog/testimoni client

Di artikel ini, kamu bisa dapetin 9 tips praktis membuat portofolio ala Alumni Full Stack Product Management (FSPM) RevoU Batch September 2022!

Gak cuma itu, mereka juga langsung tunjukkin hasil implementasinya di portofolio mereka, loh!

Selamat membaca!


Alumni #1 - Jesslyn Stanley

Tips #1 Masukkan Foto Profil di Slide Pertama

(Download portofolio lengkap Jesslyn di sini)

“Aku memperhatikan kalau portofolio milik alumni-alumni RevoU yang aku temui tidak meletakkan foto di slide pertama.

Aku merasa muka kita adalah brand kita.

Sama seperti logo company, biar pembaca tau bahwa portofolio ini milik Jesslyn Stanley, bukan yang lain. Makanya, aku memutuskan meletakkan foto di slide pertama,” jelas Jesslyn.

Tips #2 Cantumkan Contact Info

“Jika kalian perhatikan di portofolio ini, aku memutuskan untuk meletakkan hyperlink di 2 slide pertama karena…

Saat di kelas Career Support, Instructor selalu mention rekruter hanya membaca sekilas karena ada CV ataupun portofolio lainnya yang mau dicek.

Aku memutuskan untuk meletakkan hyperlink contact list-ku jika rekruter merasa informasi di slide ini cocok dengan yang company butuhkan, mereka tinggal klik hyperlink ini aja tanpa harus scroll ke bawah.”

“Aku juga meletakkan hyperlink di slide pertama karena ada kemungkinan rekruter udah mendengar nama kita dari mutual connection kita sehingga setelah mereka melihat foto kita, rekruter hanya perlu klik hyperlink tersebut.

Aku juga meletakkan hyperlink di sudut kiri atas karena saat pengerjaan CV ku, Career Coach ada kasih tips untuk meletakkan contact info di sebelah kiri dan profile photo di sebelah kanan.

Ini didapat dari kebiasaan membaca mulai dari kiri.”

Tips #3 Highlight Transferable Skills pada “About Me”

“Di satu slide About Me ada:

  • List transferable skills dari company-ku sebelumnya
  • Alasanku untuk menjadi PM
  • Timeline pendidikan dan pekerjaan yang kulalui

Kujadikan semua informasi ini menjadi 1 satu untuk mempersingkat waktu rekruter buat mengetahui siapa Jesslyn Stanley.

Untuk Educations dan Work Experience, timeline ini kudapatkan dari ide Career Coach (Arina Nada Kentjana) agar rekruter tidak perlu membaca education yang sudah kulalui dan pengalaman pekerjaanku sebelumnya. Sehingga transferable skills-ku ter-highlight di slide ini.”

“Saat Career Class, di-mention untuk highlight top 3 project yang kamu kerjakan selama di RevoU.

Tetapi, aku juga memasukkan hyperlink Google Folder yang berisi case study lainnya yang kukerjakan selama 13 minggu di RevoU.

Aku mau menunjukkan apa aja yang kupelajari selama 13 minggu belajar di RevoU beserta hasilnya.”

Alumni #2 - Caroline Patricia

(Download portofolio lengkap Caroline di sini)

Tips #5 Kurasi Project Paling Kamu Kuasai

“Aku memilih project yang memang aku dalemin dari awal sampai development-nya dan memberikan understanding ke pembaca secara tidak langsung mengenai pola pikirku,” kata Caroline.

Tips #6 Jelaskan Step by Step Project

““Kurasi hal-hal yang dimasukkan ke dalam portofolio itu penting dan membuat flow step by step-nya sehingga rekruter dapat melihat pemahamanku dengan apa yang aku kerjakan,” lanjutnya

Alumni #3 - Bella Salsana

(Download portofolio lengkap Bella di sini)

Serupa dengan Caroline, Bella menjelaskan projectnya step by step!

“Kalau menurut saya sendiri, core dari sebuah portofolio yaitu gimana show that you already taken a project and get the best result.

Kalau di FSPM RevoU, akan dapat kelas gimana cara buat portofolio.

Untuk setiap project yang pernah saya tackle, saya jelaskan background masalah atau case study dari project tersebut.

Kemudian, dijelaskan gimana saya mendefinisikan problem tersebut atau apa langkah-langkah yang saya lakukan untuk menggali problem yang sebenarnya user alami.

Bagian akhir, saya provide solution. Di bagian ini, saya cantumkan hasil sesuai dengan project yang saya pegang.

Hasil projectnya dapat berupa PRD (Product Requirement Document), userflow, wireframe, prototype dan lain sebagainya. Saya juga mencantumkan link dokumen setiap project supaya pembaca dapat mengetahui lebih detail terkait project tersebut,” jelas Bella.

Alumni #4 - Siti Chadijah Dwiluthfianti

(Download portofolio lengkap Luthi di sini)

Tips #7 Gunakan Keywords yang Dicari Rekruter

“Selain paham luar dalam apa yang kamu tulis di portofolio, jelaskan seringkas mungkin proses yang kamu lakukan.

Gunakan beberapa keywords yang banyak dicari rekruter.

Misalnya, rekruter banyak mencari yang bisa buat PRD, tulis bahwa kamu bisa menulis PRD,” jelas Luthi.

Alumni #5 - Ali Syahab

(Download portofolio lengkap Ali di sini)

Tips #8 Perbanyak Referensi, Lalu ATM

“Banyakin referensi juga!

Ini ngebantu banget buat nentuin style kita seperti apa. Kemudian, bisa pakai teknik ATM (Amati, Tiru, Modifikasi),” kata Ali.

Alumni #6 - Imas Indra Hapsari

(Download portofolio lengkap Imas di sini)

Tips #9 Coba Baca Portofolio dalam 1-2 Menit

“Di bagian project, aku kasih:

  • Background, kenapa produk itu perlu dibuat
  • Peranku di dalam project berikut specific task-nya
  • Key takeaway yang aku pelajari dari project itu

Aku sempat konsultasi sama Team Lead sebagai PM yang berpengalaman. Seberapa dalam sih dia ngecekin portofolio candidate PM?

Ternyata jawabannya, diliat aja sekilas!

Jadi, aku coba bikin format yang dalam 1-2 menit user bisa paham background dan experience project kita.”

Contoh Portofolio Product Management Lainnya

Alumni #7 - Eka Kristalia Kuryani

(Download portofolio lengkap Eka di sini)

Alumni #8 - Fhendra Susanto

(Download portofolio lengkap Fhendra di sini)

Alumni #9 - Abima Rahmat Aldi Febriatama

(Download portofolio lengkap Abima di sini)

Baca juga tips membuat portofolio Data Analytics dan portofolio Digital Marketing yang bisa kamu ATM!


Mau dapat bimbingan Career Coach untuk buat portofolio?

Di RevoU, ada Career Support dengan Career Class dan 1-on-1 career coaching yang bisa membantumu berkarir sebagai Product Manager.

Kamu juga bisa belajar dasar Digital Marketing dan mendapatkan case study interview Product Management selama satu minggu secara gratis di RevoU Product Management Mini Course (MC)!

Mau tau lebih lanjut?

Cek materi-materi yang bisa kamu dapetin di sini!

Kalau masih bingung, kamu bisa tanya-tanya ke Admin RevoU via DM Instagram juga ya!

Hub Karier

Ervina Desiviola

Ervina is a Content Writer Executive at RevoU. She loves to share some stories through writings. Drowning in thousands of books by developing Fierofea Books (NGO for book donations in Indonesia)!