9 Skill Wajib Dimiliki Software Engineer yang Bisa Kamu Pelajari di RevoU
Di artikel ini, kamu bisa belajar tentang 9 skill utama yang wajib dimiliki Software Engineer, hasil implementasinya di perusahaan tech, dan contoh lowongan pekerjaannya!
Table of Contents
Secara garis besar, Software Engineer mengombinasikan technical skills dan soft skills.
Kedua hal di atas penting, karena seorang Software Engineer perlu menguasai berbagai bahasa programming untuk mendesain, mengembangkan, dan menguji software yang dibuat.
Selain itu, penting juga untuk bisa mengomunikasikan produk yang dibuat ke pimpinan, anggota tim, dan stakeholder lainnya.
Di artikel ini, kamu bisa belajar tentang 9 skill utama yang wajib dimiliki Software Engineer, hasil implementasinya di perusahaan tech, dan contoh lowongan pekerjaan yang mengutamakan masing-masing skill tersebut.
Kabar baiknya, semua technical skills dan soft skills yang diperlukan ini bisa kamu pelajari di RevoU Full Stack Software Engineering!
Skill #1 - Dasar Web Development
Pada dasarnya, web development mencakup web design, development, dan maintenance dari suatu website.
Ketika kamu menjadi Software Engineer (Web Developer), maka kamu akan mengembangkan website dan memastikan website tersebut berfungsi dengan baik dan memiliki User Experience (UX) yang baik.
Dalam pembuatan website, terdapat 3 elemen yang menjadi dasarnya: HTML, CSS, dan JavaScript.
- HTML (HyperText Markup Language)
HTML adalah bahasa markup yang digunakan untuk memberikan instruksi pada browser untuk menampilkan informasi pada halaman web, seperti teks, gambar, dan video. - CSS (Cascading Style Sheets)
CSS digunakan untuk mengatur layout dan tampilan elemen (teks, gambar, video, dan lainnya) pada halaman web. CSS juga dapat digunakan untuk membuat website menjadi mobile-friendly dan interaktif. - JavaScript
Website tidak dapat dibuat hanya dengan HTML dan CSS saja. Maka, digunakan JavaScript untuk memberikan interaksi pada website agar lebih dinamis dan interaktif. Selain website, JavaScript juga dapat digunakan untuk membuat game, aplikasi, maupun server.
Setelah pembuatan website, kamu juga dapat memeriksa HTML, CSS, dan JavaScript saat live dengan menggunakan browser devtools.
Browser devtools ini dapat dengan mudah diakses pada browser yang kamu gunakan, seperti Mozilla Firefox, Google Chrome, Safari, dan Opera.
Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
- Mozilla Firefox: Menu > Web Developer > Toggle Tools atau Tools > Web Developer > Toggle Tools
- Google Chrome: More Tools > Developer Tools
- Safari: Develop > Show Web Inspector
- Opera: Developer > Developer Tools
Setelah memeriksa HTML, CSS, dan JavaScript pada website, jika ditemukan bug/error, maka perlu debugging.
Debugging adalah rangkaian proses dari mengidentifikasi suatu bug/error hingga menyelesaikannya agar website dapat berfungsi dengan baik.
Di RevoU, kamu akan belajar untuk membuat website menggunakan HTML, CSS, dan JavaScript.
Dengan ini, modal awalmu untuk menjadi Web Developer sudah terpenuhi!
Skill #2 - Frontend (Design, Infrastruktur, dan Implementasi)
Setiap aplikasi online pasti memiliki bagian-bagian untuk user dapat berinteraksi dengan sistem.
Contohnya, ketika kamu mengunjungi suatu website, terdapat welcome page, menu, dan navigasi lainnya.
Elemen-elemen yang terdapat pada user interface tersebut dikategorikan sebagai frontend.
Ketika kamu menjadi Software Engineer (Frontend Engineer), maka kamu akan mendesain aplikasi/website menjadi lebih user-friendly dan fungsional dengan memberikan fitur-fitur yang menarik.
Agar kamu bisa menjadi Frontend Engineer yang handal, kamu harus memahami konsep desain web (User Interface & User Experience) dan bisa mendesain web menggunakan Figma.
Pada saat membuat UI suatu website/aplikasi, biasanya Frontend Engineer menggunakan React. js (React JS).
React. js adalah JavaScript library bersifat open source, yang berisi berbagai kode JavaScript yang sudah tertulis (pre-written). Jadi, kamu bisa langsung mengambil kodenya untuk membuat suatu tampilan tertentu.
Berbeda halnya jika kamu ingin mengembangkan aplikasi mobile, kamu dapat menggunakan React Native.
Dengan React Native, kamu bisa membuat banyak versi dari aplikasi yang kompatibel dengan setiap sistem operasi (Android maupun iOS).
Di RevoU, kamu akan belajar untuk memahami konsep desain web dan membuat desain web menggunakan Figma. Selain itu juga belajar menggunakan React .js, React Native, ekosistem JavaScript pada mobile dan desktop, hingga advanced software architecture.
Supaya lebih kebayang tentang Frontend Engineer, Aditya Pradita, instruktur Full Stack Software Engineering RevoU dan Frontend Engineer di Quipper, ceritain pengalaman dan tantangannya di sini!
Dengan skill yang akan diajarkan oleh Aditya, kamu dapat membuat aplikasi dengan UI yang kompleks!
Skill #3 - Source Code Management
Source Code Management (SCM / Version Control) adalah tools yang digunakan untuk melacak perubahan/modifikasi yang dilakukan oleh developer. SCM juga bisa berfungsi sebagai backup files ketika ada kesalahan/bug.
Salah satu SCM yang banyak digunakan oleh perusahaan-perusahaan teknologi adalah Git.
Selain itu, mereka juga menggunakan GitHub untuk menyimpan, mengelola kode suatu project, bahkan melakukan coding secara online.
Ketika kamu menjadi Software Engineer/Developer, maka kamu akan berkolaborasi dengan berbagai developer dalam pengerjaan project.
Tentunya, setiap project yang kamu kerjakan bisa dibuat sebagai portofolio di GitHub!
Dengan GitHub, kamu dapat menampilkan project atau kode yang kamu kerjakan secara publik. Ini akan menunjukkan kemampuanmu sebagai Software Engineer profesional.
Berikut istilah-istilah pada GitHub yang perlu kamu pahami saat menjadi Software Engineer!
Di RevoU, kamu bisa belajar Git dan GitHub. Mulai dari istilah-istilah dasar, membuat Git/GitHub repository, mengatur perubahan, hingga membuat version code secara efektif di repository.
Skill #4 - Pemrograman Komputer
Computer Programming (Pemrograman Komputer) tentunya menjadi modal utama ketika kamu ingin menjadi Software Engineer.
Pada dasarnya, programming bukan hanya sekadar menuliskan kode menggunakan bahasa pemrograman aja. Tapi, kamu juga perlu mengasah skill-skill berikut:
- Algoritma dan struktur data
- Problem solving
- Critical thinking
- Logika
- Bahasa pemrograman
- Software architecture
Tanpa keenam skill tersebut, kamu bisa mengalami kesulitan ketika menghadapi interview bahkan saat membuat aplikasi.
Kabar baiknya, kamu bisa belajar 6 skill ini di RevoU!
Dengan berbagai assignment maupun group project, kamu dapat meningkatkan pemahaman kamu terhadap programming dan logic. Tentu saja kamu bisa menampilkannya di portofoliomu nanti.
Nah, supaya lebih kebayang gimana keseharian Software Engineer, coba cek A Day in Life Guntur, Software Engineer di RushOwl.
Daann.. Say hi ke karir baru di bidang Software Engineering!
Skill #5 - Database
Sebagai Software Engineer, kamu perlu memahami konsep-konsep database penting, seperti normalization, denormalization, SQL, No-SQL, query optimization, dan masih banyak lagi!
Dalam mengelola database yang ada, Software Engineer perlu memahami dan menggunakan Database Management System (DBMS). Software ini memungkinkan user membaca, membuat, menghapus, dan memperbaharui data.
Beberapa contoh DBMS seperti MySQL, Oracle, Microsoft SQL Server, PostgreSQL, MongoDB, dan lain-lain. Tapi, kamu cukup menguasai salah satu DBMS aja, kok!
Yang paling penting adalah kamu harus menguasai database. Mulai dari memasukkan, menghapus, mengupdate data, dan menuliskan SQL queries untuk mengambil data.
Di RevoU, kamu akan belajar tentang cara menyimpan data aplikasi web dan mengintegrasikannya dengan sistem yang ada menggunakan DBMS, SQL, dan No SQL.
Cocok banget sama requirements Database Engineer!
Skill #6 - Keamanan Web
Secara garis besar, keamanan web mencakup protokol-protokol yang diterapkan oleh perusahaan untuk melindungi data, user, dan perusahaan dari kejahatan siber (cyber crime)
Ketika kamu menjadi Software Engineer—atau bahkan Security Software Engineer/Developer, atau Cyber Security—maka kamu perlu satu langkah di depan dibandingkan hacker agar sistem perusahaan tetap terlindungi.
Maka dari itu, sebagai modal awal menuju Software Engineer, kamu perlu memahami tentang encryption, authentication, dan authorization.
- Encryption: Mengubah data menjadi tidak dapat dibaca oleh orang lain yang tidak memiliki decryption key.
- Authentication: Digunakan oleh user atau komputer untuk membuktikan identitas dari server/client.
- Authorization: Proses sebuah server menentukan apakah client memiliki izin untuk menggunakan suatu resource atau mengakses suatu file.
Di RevoU, kamu akan mempelajari ketiga hal tersebut dan mengimplementasikannya langsung ke aplikasi web yang kamu buat.
Skill #7 - Deployment & Integration
Setelah kamu berhasil membuat rancangan website, maka kamu perlu melakukan Infrastructure as a Service (IaaS) deployment.
IaaS dapat memberikan semua sumber daya yang dibutuhkan untuk aplikasi web. Mulai dari website hingga server untuk aplikasi.
Dengan ini, perusahaan dapat dengan mudah mengatur infrastruktur dari aplikasi web terhadap permintaan dari user.
IaaS Deployment dapat dilakukan dengan menggunakan Virtual Private Server (VPS), Google Cloud, dan Amazon Web Services.
Selain itu, untuk memenuhi permintaan user, Software Engineer bisa menggunakan third-party integrations.
Third-party integrations bisa digunakan untuk menambahkan fitur dan tools pada aplikasi web secara cepat—yang mungkin butuh waktu berbulan-bulan untuk di-develop sendiri.
Di RevoU, kamu akan belajar untuk men-deploy aplikasi web ke IaaS.
Skill #8 - Backend
Backend development mencakup desain hingga memperbaiki bagian sistem pada suatu website.
Bisa dibilang, backend ini bagian “behind-the-scene” saat user berinteraksi di website.
Ketika kamu menjadi seorang Backend Developer, maka kamu akan membuat fitur-fitur yang secara tidak langsung digunakan user melalui aplikasi frontend.
Dalam merancang fitur-fitur backend, Backend Developer dapat menggunakan Node .js dan npm, serta membuat web Application Programming Interface (API)-nya dengan REST API dan GraphQL.
Dalam suatu website, API digunakan sebagai perantara bagi aplikasi dan server, baik pada satu platform maupun lintas platform. API mengintegrasikan kedua aplikasi agar fitur-fiturnya dapat saling terkoneksi dan ditampilkan di masing-masing aplikasi.
Supaya lebih kebayang gimana keseharian Backend Engineer, coba cek A Day in Life Falen Lim, Backend Engineer di PT BFI Finance Indonesia!
Skill #9 - Komunikasi
Software Engineer gak cuma perlu technical skills aja. Tapi, kamu juga perlu skill komunikasi yang baik!
Di setiap lowongan yang ada di atas, terlihat bahwa saat bekerja, Software Engineer akan berkolaborasi dengan banyak orang.
Mulai dari Software Engineering Team (Backend, Frontend, QA, Developer, dan lain-lain), Product Management, Designer, client, dan stakeholder lainnya!
Kalau menurut Akbar Sahata, instruktur Full Stack Software Engineering RevoU, Software Engineer yang hebat gak cuma bisa menyelesaikan masalah dengan kode yang ditulis aja.
Tapi, dia juga bisa mengomunikasikannya ke orang banyak—baik tulisan maupun lisan!
Di RevoU, skill-skill teknikal dan komunikasimu akan dilatih dari assignment dan group project.
Mulai dari ideation, project execution, sampai pitching/presentasi di depan industry experts!
Itulah 9 skill yang wajib kamu miliki untuk menjadi Software Engineer handal—dan semuanya bisa kamu pelajari di RevoU!
So, siap jalanin misi sebagai Software Engineer bareng RevoU?
Yuk, daftarkan dirimu di RevoU Full Stack Software Engineering dan cek jadwal course mendatang di sini! 🚀
Kalo mau cobain dulu versi gratisnya selama 2 minggu juga bisa, loh!
Kalau masih bingung, kamu bisa tanya-tanya ke Admin RevoU via DM Instagram juga ya!
RevoU - The Journal Newsletter
Join the newsletter to receive the latest updates in your inbox.