A Day in the Life of a Software Engineer at RushOwl - Guntur Kurniawan H

Mau tau lebih lanjut soal keseharian Software Engineer? Cek keseharian Guntur sebagai Software Engineer di RushOwl!

Ervina Desiviola
Ervina Desiviola

Table of Contents

Setelah menjelajah waktu menyusuri seluk beluk Software Engineering di Software Engineering Career Hub dan kenalan sama para Instructor Software Engineering,

Apakah kamu tertarik jadi Software Engineer tapi bertanyeaa tanyeaa...

  • Kesehariannya Software Engineer ngapain aja sih?
  • Suka-dukanya apa?
  • Ekspektasi vs realitanya gimana?

Tenang, tenang!

Di artikel ini, kita bakal kenalan sama Guntur, seorang Software Engineer di RushOwl, perusahaan Singapore yang menyediakan urban transit services!

Guntur udah berpengalaman di Software Engineer selama 4 tahun, loh. Bisa jadi, Guntur yang akan menjadi mentor alias Team Lead-mu selama belajar di RevoU.

So, yuk ikut ngobrol sama Guntur!


Gimana perjalanannya berkarir di Software Engineering?

Tertarik menjadi Software Engineer itu awalnya dimulai dari motivasi yang simple di jaman kuliah.

Dahulu di jurusan Mekatronika dan saat belajar programming, saya terinspirasi ingin mempunyai pekerjaan yang bisa hanya dilakukan di depan laptop saja

Dulu juga citra programming itu adalah pekerjaan yang berpenghasilan menggiurkan!

Setelah lulus kuliah, berkesempatan untuk mengikuti beasiswa coding bootcamp pertama yang ada di Batam tahun 2018 selama 3 bulan.

Di coding bootcamp bersama mentor

Meskipun mempunyai latar belakang jurusan yang agak berbeda, saya berhasil melewati proses seleksi dan bisa mengikuti program bootcamp hingga selesai.

Meeting project akhir saat coding bootcamp, 2018

Lalu setelah itu lanjut ke pencarian kerja, yang akhirnya berhasil masuk di company Singapore dengan posisi Junior Frontend Web Developer!

Foto bersama team RushOwl

Gimana jadwal sehari-hari Software Engineer di RushOwl?

Daily activity-nya mungkin terkesan monoton ya..

Di company yang sekarang, saya sebagai Senior Software Engineer mostly:

Kalau secara weekly basis, hampir sama.

Kecuali, di Jumat sore kita punya waktu untuk gather di satu room meeting dan berbincang-bincang mengenai topik yang bebas, tidak harus kerjaan.

Serta di hari Sabtu, kita punya bonding time bermain badminton dan billiard bareng!

Foto bareng Indonesian team sebelum pergi ke Singapore Office, 2022

Selain keseharian Guntur, kamu juga bisa cek keseharian Software Engineers lain, loh!

Baca lebih lanjut keseharian Falen dan Angeline, yuk! (👈 Klik aja nama mereka 😉)

Hal menarik saat kerja sebagai Software Engineer?

#1 Fleksibilitas dan Kebebasan

Ini hal yang paling saya suka!

Dimana kita bisa memilih mau kerja di mana, jam berapa, dan bersama siapa.

Dikarenakan kebijakan WFH di kantor kami, kami bisa memilih waktu dan lokasi dimana saja untuk bekerja. Dengan catatan, tetap berproduktivitas seperti biasa.

#2 Challenging

Software engineer itu tugasnya bisa dibilang selalu berubah, tidak monoton, dan selalu dihadapkan dengan problem yang mengasah otak.

Bagi pribadi yang tidak suka sesuatu yang monoton, Software Engineering adalah pekerjaan yang tepat!

Culture kerja company Singapore vs Indonesia

Singaporean itu sungguh workaholic, ini yang berbeda dengan Indonesia. Mereka sungguh result oriented, dan sangat giat bekerja.

While di indonesia..

Kamu mungkin akan kaget saat pertama kali bekerja dengan mereka.

Mereka mengerjakan semua proses di perusahaan secepat mungkin, banyak yang masih bekerja di luar jam kerja hingga larut malam, dan selalu berekspektasi hal yang sama kepada karyawannya.

Apalagi, untuk sebuah startup yang pace kerjaannya juga sangat cepat, adaptasi terhadap hal ini yang harus kita lakukan secepatnya agar bisa perform dengan baik.

Indonesian team sedang lembur bareng di kantor Singapore

Tantangan terbesar yang dihadapi sebagai Software Engineer di RushOwl?

Biggest challenge itu saat aplikasi yang kita develop untuk android dan iOS mempunyai permasalahan serius.

Fitur aplikasi kami yang menggunakan API Google Map itu memakan biaya yang cukup banyak setiap bulannya, sehingga kami harus mengoptimasi penggunaan API Google Map dari segala kedua sisi, Frontend dan Backend.

Strategi buat handle tantangan itu adalah dengan melakukan refactoring code, pembatasan jumlah pemanggilan yang bisa dilakukan dalam waktu tertentu, dan juga meminimalisir pemanggilan yang tidak diperlukan yang diakibatkan dari penulisan code yang kurang benar.

Setelah melakukan beberapa cara tersebut, kami mendapati biaya yang kami keluarkan per bulannya mengalami penurunan sekitar 65%!

Mitos/Miskonsepsi Software Engineer?

Logika tidak harus terkait dengan matematika, dan saya rasa setiap orang bisa mengasah logikanya agar bisa perform lebih baik lagi!


Tertarik berkarir seperti Guntur, tapi masih bingung harus belajar mulai dari mana?

Belajar aja di Full Stack Software Engineering RevoU!

Di sini, kamu akan belajar Software Engineering dari nol dan terstruktur.

Diajarin sama para instructor expert dan dibimbing sama mentor seperti Guntur, sampai bisa berkarir jadi Software Engineer dalam 9 bulan!

Cara Kerja RevoU:

Kelas online dan interaktif, setiap Senin-Kamis (19.00-21.00 WIB) dan Sabtu (13.00-15.00 WIB) selama 6 bulan

Belajar dari instruktur terbaik di industri

Pembinaan karir yang dipersonalisasi dengan sesi mentorship 1:1 melalui RevoU Next

Tergabung dalam komunitas untuk networking dan pengembangan karir

Job Guarantee up to 100%. Jika kamu sedang mencari pekerjaan dan tidak mendapatkannya di akhir program, kursus ini GRATIS!

Siap jadi Software Engineer bareng RevoU?

Yuk, daftarkan dirimu di RevoU Full Stack Software Engineering dan cek jadwal course mendatang di sini! 🚀

Hub KarierSoftware Engineering

Ervina Desiviola

Ervina is a Content Writer Executive at RevoU. She loves to share some stories through writings. Drowning in thousands of books by developing Fierofea Books (NGO for book donations in Indonesia)!