Daftar Perusahaan Teknologi dengan Review Karyawan Terbaik di Indonesia
Ranking perusahaan teknologi Indonesia dengan pendanaan terbesar berdasarkan rating karyawan
Dunia kerja selalu berkembang.
Dari wawancara dengan Bayudi (Talent Acquisition dari KitaBisa.com) diketahui bahwa saat ini perusahaan teknologi tidak hanya menunggu dan memilih kandidat dari talent yang mendaftar, tapi secara aktif mencari talent yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
Kenaikan popularitas media sosial juga bahkan menjadi sebuah alat branding untuk meningkatkan minat talent agar mau bergabung di perusahaan mereka. Sebut saja akun seperti @lifeatgojek, @insidetokopedia serta akun “life at” lainnya, atau bahkan hashtag #shopeeintern di TikTok yang sudah mencapai 2 juta views.
RevoU sebagai institusi pendidikan online yang melatih talent dengan keterampilan digital, ingin membantu pembaca agar dapat memahami situasi pekerjaan di industri teknologi ini.
Kami juga ingin memahami lebih dalam terkait tingkat kebahagiaan karyawan berbagai perusahaan tech serta faktor yang mempengaruhinya, langsung dari sudut pandang karyawannya sendiri.
Studi ini meneliti 50 perusahaan tech Indonesia dengan kategori “most-funded” berdasarkan Tech in Asia. Bersumber dari Glassdoor dan Jobstreet, kami mengumpulkan dan mengolah data:
- Jumlah review perusahaan
- Rata-rata rating perusahaan
Terdapat 38 perusahaan tech yang lolos persyaratan (memiliki minimal 5 review di masing-masing platform) dan berhasil masuk ke daftar ini. Hasilnya, ditemukan total 4542 review dengan rata-rata keseluruhan rating 4.2 .
Daftar Perusahaan Tech Berdasarkan Tingkat Kebahagiaan Karyawan
10 perusahaan yang berada di peringkat atas adalah:
- Payfazz (4.7 rating - 23 review)
- HappyFresh (4.65 rating - 63 review)
- DANA (4.6 rating - 28 review)
- Mekari (4.55 rating - 97 review)
- Tiket (4.55 rating - 74 review)
- Alodokter (4.5 rating - 56 review)
- Tokopedia (4.45 rating - 505 review)
- Moka (4.45 rating - 113 review)
- HarukaEdu (4.45 rating - 26 review)
- Gojek (4.4 rating - 434 review)
Dari daftar perusahaan ini yang menduduki urutan teratas ini,
2 diantaranya berkecimpung di industri finance, 2 dari e-commerce, 2 di SaaS (Software as Service), 1 di bidang travel, 1 di edutech, 1 di tech dan 1 hail-riding.
3 diantaranya memiliki karyawan di atas 1000 yakni: Tiket, Tokopedia, dan Gojek.
2 perusahaan beroperasi di tingkat regional, yaitu: HappyFresh dan Gojek. Sedangkan yang lainnya beroperasi hanya di Indonesia.
Beberapa tanggapan dari karyawan yang bekerja di perusahaan tersebut:
“Allows employees to freely contribute ideas and spearhead projects. Projects are also executed on an extremely fast pace to most corporate that may require time in seeking approvals for projects” - Content Editor di Happy Fresh (May 2021)
“A great place to work, learn, and grow. Mekari has a flexible and productive atmosphere. People enjoy coming to work and feel appreciated, acknowledged and rewarded. Mekarians keep things in perspective, have fun, and laugh. They also offers reimbursement for sport benefit and thats my favorite!” - Strategic Relation di Mekari (Jan 2020)
“Competitive Salary & Good Benefit. Great people team, they are very eager to facilitate learning/training/even "curhat" sessions” - Software Engineer di Dana (Juni 2021)
“Great work is easily recognized and well appreciated. Rarely do you go Overtime, you get work-life balance.” - Product Manager di Alodokter (April 2020)
Faktor Kebahagiaan Karyawan Perusahaan Tech
Berdasarkan analisa kualitatif yang kami dapatkan dari membaca review di kedua platform tersebut, secara umum ditemukan 5 faktor yang berkontribusi terhadap kebahagiaan karyawan perusahaan tech yakni: gaji, fasilitas/benefit, work-life balance, working environment, dan jenjang karir/personal growth.
1. Gaji
Faktor pertama yang mempengaruhi kebahagiaan karyawan adalah gaji.
Banyak karyawan yang menuliskan review positif ketika kompensasi mereka sesuai atau bahkan di atas rata-rata angka pasar. Di kala pandemi ini, sesederhana perusahaan berhasil memberikan kepastian gaji, dapat turut menjadi faktor yang membuat karyawan merasa lebih tenang.
“Perusahaan ini sangat stabil, bahkan di masa pandemi. Kami tidak perlu khawatir tentang pemotongan gaji / pemutusan hubungan kerja (PHK)” - Innovation Manager di tiket.com (Maret 2021)
Secara keseluruhan, perusahaan tiket.com mampu mempertahankan tingkat kebahagiaan karyawannya dengan rating 4.55 dari 74 review, meskipun berkecimpung di industri travel sangat terdampak akibat pandemi COVID-19.
Di sisi lain, ditemukan juga review dari karyawan yang tidak mendapatkan kompensasi sesuai peraturan yang berlaku ketika pandemi COVID-19 terjadi. Hal ini memberikan dampak negatif terhadap tingkat kebahagiaan karyawan tersebut.
2. Fasilitas / Benefit
Selain dari gaji, berbagai perusahaan tech juga berlomba-lomba untuk memberikan fasilitas yang menarik bagi karyawannya.
Dengan jumlah review terbanyak yakni sejumlah 505, Tokopedia berhasil mendapatkan rating 4.55.
Dari review yang diberikan oleh karyawan di divisi Sales & Marketing Tokopedia (Feb 2021) , kita bisa mengetahui berbagai fasilitas yang dia dapatkan yaitu:
- asuransi kesehatan (termasuk covid)
- dokter online gratis 24/7,
- online yoga/zumba
- program online untuk mental illness
- akses perpustakaan online (internal & eksternal) gratis
- bisa mengusulkan pelatihan eksternal yang dibayar oleh perusahaan
- untuk muslim, ada program day-off khusus untuk Umroh dan Haji
Selain itu, ditemukan juga bahwa beberapa perusahaan tech ini memberikan promo khusus yang bisa dinikmati hanya oleh karyawan yang bertransaksi di platformnya. Perusahaan yang menawarkan ini ada Tokopedia, Tiket.com, dan HappyFresh.
3. “Work-Life Balance”
Berdasarkan Undang-Undang No.13 tahun 2003 pasal 77- 85, karyawan penuh waktu Indonesia mengikuti aturan kerja 40 jam per minggu. Jika lebih dari itu, maka dihitung sebagai lembur.
Namun, sudah menjadi rahasia umum bahwa banyak perusahaan yang menuntut karyawannya untuk bekerja lebih dari waktu yang ditentukan. Meskipun tetap sesuai dengan ketentuan lembur, rupanya hal ini tetap berdampak pada kebahagiaan dan kesejahteraan karyawan.
Misalkan pada karyawan ini, pandemi justru membuat batas antara jam kerja dan jam pribadinya menjadi kabur-- dan ini menjadi salah satu faktor yang mengurangi kebahagiaannya di tempat kerja. Komentar seperti ini cukup banyak ditemukan di kolom review karyawan.
Namun jika diterapkan dengan sesuai, fleksibilitas yang dimiliki dari sistem work from home (WFH) berdampak positif bahkan menjadi salah satu pertimbangan bagi karyawan dalam memilih tempat kerja.
Salah satu yang merasakan manfaat dari sistem WFH ini adalah para ibu. Mereka bisa kembali aktif di dunia kerja seraya tetap mengurus keluarganya.
“Flexible working hour, it is a good thing for a working mom to be a person with work & life balance. This is the good company for making you build more skills and personality” - Senior Account Manager at Mekari (Jan 2020)
Arti dari “Work-life balance” sendiri adalah adanya keseimbangan antara tuntutan pekerjaan profesional dengan kehidupan personal sehari-hari.
Menurut Forbes, istilah ini semakin sering ditemui seiring meningkatnya generasi milenial yang masuk ke dunia kerja dan kaum ini diproyeksi akan mendominasi 75% tenaga kerja di tahun 2025.
Ketika karyawan bekerja overtime atau melebihi waktu yang ditentukan, maka aspek work-life balance terdisrupsi sehingga mempengaruhi kebahagiaan karyawan.
4. Working Environment
Working environment atau lingkungan kerja adalah faktor berikutnya.
Apa yang dihadapi karyawan hari ke hari; baik anggota tim, atasan, serta aktivitas selain kerja yang ada di perusahaan berpengaruh pada tingkat kebahagiaan karyawan.
“Engineering and product team were so great! Everyday we learned new things there. Team environment was really supportive” - Senior Quality Assurance di DANA (Maret 2020)
“Very good environment to work and grow. Wonderful and supportive colleagues. Working culture applied in daily work-life, not only on paper” - UI & User Experience Designer di Happy Fresh (Juni 2021)
Dapat dilihat bahwa kata “support” atau dukungan kerap disebutkan dan kata ini menjadi salah satu indikasi bahwa memiliki rekan kerja yang mendukung perkembangan membuat mereka senang.
Sebaliknya, ketika karyawan berhadapan dengan tim maupun atasan yang tidak menghargai mereka, maka ini berdampak negatif terhadap kebahagiaannya.
Kedua karyawan ini mengemukakan kekecewaan mereka terhadap manajemen yang tidak sesuai dengan ekspektasi mereka. Pada dasarnya, penyebab ini adalah ketidakjelasan dari pihak yang bersangkutan dan rasa tidak dihargai sebagai sosok yang berkontribusi di perusahaan.
Poin lain yang ditemukan adalah terkait kecepatan kerja. Perusahaan tech memang terkenal dengan sistem kerja yang sangat cepat dan dinamis. Bagi sebagian karyawan, ini merupakan hal yang diinginkan:
“Fast paced, many top talents here that can motivate you and give you good self development” - Strategy Manager di Grab (Mar 2021)
Namun di sisi lain, ada karyawan yang kurang cocok dengan gaya bekerja yang serba cepat ini sehingga dinilai sebagai sesuatu yang negatif:
Tingkat kebahagiaan terkait lingkungan atau gaya kerja ini akan kembali lagi ke preferensi dari setiap karyawan-- apakah mereka berada di tahap belajar & eksplorasi dengan laju yang cepat atau lebih cocok di perusahaan yang sudah lebih stabil?
5. Jenjang Karir dan Personal Growth
Di zaman ini, karyawan tidak hanya bekerja atas dasar uang namun juga perkembangan diri.
Berdasarkan polling yang pernah dibuat RevoU di LinkedIn, 37% dari 387 responden merasa bahwa ‘memaksimalkan potensi diri’ menjadi faktor yang paling memotivasi mereka saat ingin berganti karir.
Berikut beberapa komentar terkait jenjang dan pertumbuhan karir:
“Wanna have an adventure and a high opportunity to learn and explore your career? Join Ruangguru. As a junior staff, I'm regularly exposed to meetings with VP and C levels, that makes me learn about articulating my own decisions/work deliverables, so it increases my sense of ownership and responsibility.” - Wordsmith Role di Ruangguru (November 2020)
“Lingkungan bekerja yang nyaman dan pegawai yang selalu bisa bekerja sama. Keleluasaan mengungkapkan ide,kendala, dan saran yang sangat bisa dirasakan dalam bekerja di perusahaan ini. Banyak program pengembangan diri yang bisa didapatkan secara gratis oleh pegawai.” - Marketplace Campaign & Promotion Management di Bukalapak (Aug 2020)
Ruangguru, edutech yang mendapat rating 4.3 dari 110 review, memberikan ruang untuk karyawan dapat berinteraksi dengan C level melalui pertemuan-pertemuan internal. Kesempatan ini menjadi berharga untuk pengembangan diri karyawan dan berdampak positif pada tingkat kebahagiaannya.
Di review ini kami belajar bahwa bagi beberapa karyawan, bekerja bukan saja perihal gaji yang didapatkan dari perusahaan namun juga kebanggaan pribadi atas kontribusi yang bisa diberikan kepada perusahaan.
Namun, bukan berarti kepastian jenjang karir menjadi aspek yang tidak diperhitungkan. Karyawan tetap ingin mendapatkan timbal balik yang sesuai atas kontribusi yang diberikannya, salah satunya berupa promosi karir.
Ketika kejelasan karir tidak ditemukan, maka ini dapat berdampak negatif bagi kebahagiaan karyawan tersebut.
Tanggapan dari Perusahaan Tech
Poin kelima terkait personal growth pun disetujui oleh Payfazz. Perusahaan yang menempati urutan pertama dengan rating 4.7 dari 23 review ini aktif memberikan ruang untuk karyawan membangun relasi dengan mentor bahkan founder perusahaan.
“Our regular programs are monthly lunches with our founders for new hires, so that they can provide insights and stay connected to the company. We are also trying to drive one-on-one culture, because we believe that mentoring and coaching is the biggest drive for employee satisfaction.
Other than that, our development team also frequently plans sharing session dubbed #FAZZLEARNING, just this month we had an investment edition covering stocks and crypto.” - Nadya Naftalia - Organizational Development Associate di Payfazz
Payfazz percaya bahwa mentoring dan coaching menjadi faktor paling penting yang mempengaruhi tingkat kepuasan karyawan.
Sedangkan Moka, perusahaan SaaS yang mendapatkan rating 4.45 dari 113 review, secara aktif membuat kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan interaksi antar karyawan sebagai upaya meningkatkan tingkat kebahagiaan karyawannya.
Every month, we hold engagement activities like mini quizzes, hobby-related classes, online gaming events, or music events where everyone can come and take a quick break. During pandemic, we also try to push internal engagement through our internal communication channels such as email, Slack, and town halls - Employer Branding & Culture Team di Moka
Menurut tim Moka, ketika sebuah perusahaan semakin besar maka justru penting untuk mengadakan kegiatan dalam skala kelompok kecil agar anggotanya bisa lebih akrab satu dengan yang lain.
Hal ini juga diterapkan oleh HappyFresh yang menduduki urutan kedua dengan 4.65 rating dari 63 review. Perusahaan ini juga memiliki beragam program yang berhubungan dengan employee engagement, di antaranya:
- Ask me Anything - sesi bagi karyawan untuk bebas bertanya maupun memberikan feedback pada perusahaan dengan tujuan menjunjung keterbukaan
- Self Mastery - akses gratis ke LinkedIn Learning, kelas Bahasa Inggris, HappyTalk (sesi webinar dengan eksternal), HappySharing (sesi webinar dari internal)
- Fasilitas Kantor - silent room, nursery room, gaming space, pantry yang berisi kudapan dan minuman
- HappyBenefit - bisa digunakan untuk membeli buku, kelas olahraga, kelas berbayar, dsb.
- HappyFit - kelas Yoga atau Zumba bersama setiap 2 minggu sekali
Semenjak adanya pandemi, HappyFresh juga meluncurkan program baru yang mendukung kesehatan mental karyawannya.
“Since the pandemic, we also have started a new program which is HappyMind, a platform for HappyFreshers to be able to have consultations regarding mental health matters with our collaborating psychologists. It’s been a hard time for everybody, so we wanted to let them know that we care about it as much as we care about physical health and help everyone find their way to their solutions and feel better.” - Naura Desandra-Employer Branding Associate di HappyFresh
Seperti yang juga ditemukan di berbagai review karyawan, HappyFresh menjunjung pengaplikasian company culture dan berusaha membangun work-life balance dalam keseharian karyawannya di seluruh 3 negara tempat mereka beroperasi.
Adanya pandemi juga membuat perusahaan e-commerce, Tokopedia, berfokus untuk memberikan fasilitas yang berhubungan dengan kesehatan bagi Nakama--sebutan untuk karyawan Tokopedia.
"During the crisis, Nakama's health is their utmost priority. We have been WFH since march 2020 up until now. Their commitment to helping its employees during the COVID-19 crisis is incredible! They even provide teleconsultation doctors, vitamin supplies, a self-isolation facility, cash loan for those in need, and the crisis management team who will be ready to help when Nakama tested COVID-19 positive." - Hanny, Employer Brand Lead di Tokopedia
Hal ini konsisten dengan pernyataan salah satu karyawannya yang menyebutkan berbagai fasilitas yang didapatkan sebagai Nakama.
Menjaga kesehatan dan kesejahteraan sumber daya manusia menjadi penting terutama di masa sulit seperti ini. DANA, perusahaan fintech yang menempati ranking ke 3 dengan 4.6 rating dari 28 review juga menyetujui hal ini.
“Keberhasilan DANA menjadi sepuluh perusahaan teratas dengan ulasan tertinggi adalah pencapaian untuk seluruh karyawan kami yang kerap dipanggil dengan sebutan DANAM8s.
DANA percaya bahwa SDM memegang esensi penting bagi perusahaan. SDM atau karyawan adalah penggerak dalam berbagai inisiatif yang dimunculkan DANA untuk mewujudkan gerakan transaksi nontunai. Oleh karena itu, DANA selalu memprioritaskan ‘people first’ termasuk menjaga kepuasaan karyawan selama bekerja dan berkembang bersama kami.” - Putri Dianita, VP of Corporate Communications di Dana
Selain DANA yang mengapresiasi karyawannya, tim People Engagement dari Mekari, perusahaan SaaS yang mendapat rating 4.55 dari 97 review, juga menanggapi bahwa pencapaian mereka adalah hasil dari usaha kolektif semua Mekarians (sebutan untuk karyawan Mekari).
“I think we could proudly say that this is the result of Mekarians’ invaluable participation in adapting our internal campaigns of #BukaJalan and #BikinBangga.” - Tim People Engangement di Mekari
Mekari juga menjalankan berbagai program lain yang menunjang kesejahteraan karyawannya. Salah satunya adalah “Flexben” atau flexible benefit yang berarti setiap karyawan memiliki fleksibilitas untuk menggunakan fasilitas/benefit mereka kapanpun dibutuhkan.
Informasi terkait program ini dan program lainnya dapat ditemukan di Instagram @lifeatmekari dan LinkedIn “Mekari”.
Kesimpulan
Pada akhirnya, faktor yang mempengaruhi kebahagiaan karyawan akan bersifat subjektif sesuai dengan karakter dan prioritas masing-masing pribadi karyawan.
Penting untuk seorang calon karyawan untuk mengetahui preferensinya, dan penting juga perusahaan untuk selalu mengevaluasi kebijakan dan mempertimbangkan feedback yang diberikan oleh karyawannya (baik dari kontak langsung dengan karyawan maupun melalui platform review seperti ini).
Catatan: Ada beberapa perusahaan yang secara aktif memberikan respon di platform ini seperti Tokopedia, Happy Fresh, Grab, dan OYO Indonesia.
Metodologi: Kami mengumpulkan daftar perusahaan Indonesia dengan kategori “most funded” dari website Techinasia.com/companies. Data reviews dikumpulkan dari Glassdoor & Jobstreet hanya untuk karyawan yang berlokasi di Indonesia (Data dikumpulkan Juni 2021)
Perusahaan teknologi yang ada di dalam list harus memiliki minimal 5 reviews di Glassdoor & juga Jobstreet.
Ranking ditentukan oleh 2 hal: Pertama adalah rata-rata rating dan Kedua total reviews.
Data mentah: bit.ly/happinessindexrevou
RevoU - The Journal Newsletter
Join the newsletter to receive the latest updates in your inbox.