4 Cara Membuat LinkedIn Summary yang Berbeda dan Berkesan
Kamu sudah selesai membuat akun LinkedIn, tapi masih bingung harus menulis apa di bagian summary profilmu?
Sudah mencontek profil teman-temanmu, tapi jadi semakin bingung harus menulis dengan lengkap atau yang singkat-singkat saja?
LinkedIn Summary merupakan tempat kamu untuk melakukan virtual elevator pitch!
Nah, elevator pitch adalah sinopsis ringkas mengenai latar belakangmu.
Biasanya, kamu akan menggunakannya ketika berada di networking event atau jika perekrut bertanya saat wawancara kerja “Ceritakan tentang diri kamu!”
Jadi, pastikan LinkedIn Summary-mu berisikan :
- Pengalaman kerja/organisasi
- Kualifikasi yang kamu punya, dan
- Informasi seputar kepribadianmu yang ingin kamu tunjukkan.
Selain dapat memberi kesan bahwa kamu orang yang detail dan memerhatikan hal kecil, LinkedIn Summary yang lengkap juga bisa memberikan informasi baru bagi orang yang melihat profilmu.
Misalnya, rekruter dari perusahaan yang sedang kamu lamar atau bahkan membuka kesempatanmu untuk mendapatkan direct recruit dari perusahaan yang tidak kamu sangka!
Berikut adalah 4 cara membuat LinkedIn Summary:
Langkah #1 - Beri Kesan Pertama yang Kuat
"First impressions are the most lasting"
Coba pikirkan, pernahkah kamu dengan cepat memutuskan untuk tidak menyukai seseorang hanya karena kesan pertama yang tidak menyenangkan?
Mungkin karena orang tersebut tidak tersenyum hangat saat kalian berjabat tangan, atau karena ia tidak mengucapkan terima kasih setelah kamu menawarinya minum?
Berdasarkan penelitian Rydell dan McConnel (2006), kesan pertama memengaruhi penilaian personal terhadap seseorang, bahkan ketika ada bukti kontradiktif lain yang bisa membantah hal tersebut.
Karena itu, penting untukmu mempersiapkan kesan pertama yang baik!
Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan membuat kalimat awal yang menarik pada LinkedIn Summary.
Kamu bisa membuatnya sesuai dengan minat kamu pada bidang atau profesi tertentu, hal unik tentang kamu, atau quotes dari idola yang sejak dulu kamu jadikan moto hidup.
Berikut contoh dari Aisyah Rafa Tsurayya, alumni Full Stack Digital Marketing RevoU dan Maulidatuz Zahroo, Career Coach RevoU!
Langkah #2 - Kumpulkan & Ceritakan Informasi tentang Dirimu
#1 Bahas Pengalaman Kerja
Jangan berpikir bahwa kamu tidak perlu memasukkan informasi mengenai pengalaman kerja di LinkedIn Summary karena sudah menuliskannya di bagian ‘Pengalaman’.
Justru ini merupakan kesempatanmu untuk meringkas dan menunjukkan pencapaian yang kamu hasilkan!
Misalnya, apabila kamu bekerja sebagai Performance Marketing Specialist, jangan lupa tuliskan bahwa kamu pernah meningkatkan CTR sebesar 40% selama masa kerjamu.
Atau kalau kamu merupakan Software Engineer, ceritakan kisahmu yang berhasil membuat web-based application untuk kegiatan operasional perusahaan.
Berikut contoh dari Arifin, Instruktur Full Stack Software Engineering RevoU!
Bagi kamu yang belum memiliki pengalaman kerja, LinkedIn Summary juga bisa kamu isi dengan pengalaman magang, organisasi, serta kepanitiaan yang pernah kamu ikuti.
Contohnya seperti Fikri Ainul Yaqin, alumni Full Stack Product Management ini!
#2 Beri Tahu Kualifikasi dan Keahlian yang Kamu Punya
Sekarang saatnya kamu membahas keahlian apa saja yang kamu miliki. Baik itu soft-skill yang kamu dapatkan sejak bergabung di organisasi kampus, hingga keahlian tertentu yang kamu kuasai setelah lama bekerja.
Misalnya, kamu ahli di content marketing setelah 8 tahun bekerja di divisi Digital Marketing, seperti Andrew Prasatya, Head of Content Marketing di RevoU.
Ia juga langsung menunjukkan spesialisasinya dengan ringkas!
Atau jika kamu baru lulus, kamu bisa menuliskan keterampilan menulis yang kamu kuasai karena pernah menulis blog atau berkontribusi di organisasi kampus, seperti yang Jessika Elvina lakukan!
Ada contoh lain juga untuk kamu yang Fresh Graduate, dari Nur Atikah Azyyati O., alumni Full Stack Digital Marketing RevoU!
#3 Tunjukkan Kepribadianmu yang Menarik
Pada bagian summary, kamu tidak hanya dapat menuliskan informasi yang melulu hanya mengenai pekerjaan.
Kamu juga bisa menceritakan hal-hal personal lain yang menarik dan menggambarkan kepribadianmu.
Misalnya, Jesslyn Metta yang adalah seorang Buddhist yang aktif berkontribusi menyelesaikan isu-isu sosial yang ada di sekitarnya. Ia pun mencantumkan value dan project-project terkait di dalam LinkedIn Summarynya!
Meskipun tidak langsung berhubungan dengan dunia kerja, tapi value yang kamu ceritakan dalam summary bisa jadi cocok dengan value perusahaan!
Selain itu, jika kamu bisa membungkus cerita ini dengan baik, orang yang membaca juga akan mendapat nilai tambah mengenai sosok kamu di luar lingkungan kerja.
Langkah #3 - Pilih Gaya Penyampaian yang Sesuai Denganmu
Setelah tau apa saja yang ingin kamu tulis, saatnya memilih cara penyampaiannya.
Kamu bisa menyampaikan dengan gaya bercerita, membuat summary profilmu ringkas dan jelas, atau gabungan dari keduanya.
#1 Gaya Bercerita
Kalau kamu ingin menunjukkan hal yang berbeda dari kebanyakan orang, gaya ini pas untukmu.
Dengan bercerita, kamu bisa memamerkan kepribadianmu yang menarik agar diketahui orang lain.
Karena lebih menunjukkan soft-skill dibandingkan hard-skill, cara ini ideal untuk dua tipe pengguna LinkedIn: “Si Penambah Teman” dan “Si Lulusan Baru”.
Cara ini juga cocok untuk kamu yang belum memiliki banyak pengalaman kerja. Misalnya, para lulusan baru (Fresh Graduate).
Daripada hanya menuliskan pengalaman magang yang hanya beberapa bulan, kamu bisa menceritakan bagaimana karaktermu yang tegas sangat membantumu dalam membuat perubahan total di organisasi yang kamu pimpin.
#2 Tegas dan Tuntas
Gaya menulis ini cocok untukmu yang ingin merintis karir di perusahaan yang tergolong konservatif.
Misalnya, apabila kamu seorang pengacara dan ingin menunjukkan pengalaman dan keahlianmu dengan efektif dan efisien (sehingga tidak memerlukan kalimat-kalimat pemanis yang mungkin akan mengurangi kredibilitasmu).
Jika kamu sedang mencari kerja, cara ini juga bisa kamu terapkan karena dapat langsung menyorot informasi yang ingin kamu tunjukkan pada rekruter yang sedang mengecek profil LinkedIn-mu.
Gaya ini juga dipakai oleh Muhammad Ilman Akbar, instruktur SEO di Full Stack Digital Marketing RevoU, loh!
#3 Gabungan
Sesuai dengan namanya, ini merupakan gabungan dari kedua cara sebelumnya.
Cara ini cocok untuk kamu yang ingin menunjukkan profesionalitas, tapi di saat yang bersamaan juga ingin menunjukkan sisi yang lebih santai dan kepribadianmu yang tidak kalah menarik.
Berikut contoh dari Salsabila Ghina Chandra, Social Media Executive di RevoU dan Ervina Desiviola Tommy, Content Writer Executive di RevoU!
Langkah #4 - Tutup dengan Call-to-Action
Oke, sekarang kamu sudah pamerkan pengalaman dan kemampuan yang kamu punya. Tapi jangan berhenti sampai di sini saja.
Tutup elevator pitch-mu ini sehingga perekrut yang tertarik dengan profilmu akhirnya membulatkan keputusannya dan segera menghubungi kamu.
Buatlah kalimat penutup yang menunjukkan bahwa kamu sangat terbuka untuk berdiskusi lebih lanjut mengenai bidang yang kamu sukai.
Apabila kamu sedang mencari pekerjaan, tuliskan bahwa kamu kini terbuka pada pada tawaran di posisi atau bidang tertentu.
Jadi, pada bagian akhir LinkedIn Summary, kamu bisa mencantumkan alamat email atau nomor telepon yang bisa digunakan oleh perekrut agar lebih mudah dalam menghubungimu!
Tidak hanya untuk mencari pekerjaan, tapi untuk mencari client/partner pun bisa!
Seperti Deridian Nurhalim, instruktur Content Marketing di Full Stack Digital Marketing RevoU dan CEO Pradipta Adhi Cipta yang terbuka pada client & partner.
Memiliki LinkedIn Summary yang menarik dapat membuka berbagai pintu dalam perjalanan karirmu.
Baca juga: 27 Strategi Praktis Makin Dilirik Rekruter dan 57 Pertanyaan Interview Favorit Rekruter
Di RevoU, kamu bisa bertemu dengan Career Coach yang akan membimbing segala persiapanmu untuk bekerja di bidang tech.
Mulai dari membuat CV, merapikan profil LinkedIn, menyusun portofolio, melatih wawancara dan berbagai best practice lainnya.
Program career coaching ini dapat kamu temukan jika mengikuti program:
- Full Stack Digital Marketing [cek di sini]
- Full Stack Business Development [cek di sini]
- Full Stack Data Analytics [cek di sini]
di mana kamu akan belajar langsung dari profesional yang bekerja di startup unicorn seperti Tokopedia, Gojek, Traveloka, Grab yang akan melatihmu agar siap bekerja di industri 4.0.
pst, ada jaminan kerja sampai 100% juga loh!