Apa itu Performance Marketing?
Misalkan kalau iklan banner di jalan, kira-kira dalam sehari ada sekian juta orang yang lihat. Di digital marketing tidak bisa seperti itu: tidak ada kira-kira. Yang melihat iklan kita ada 1.873.350 impression yang menghasilkan conversion sebanyak 1.232. Angkanya pasti - Rifqi Edrus di Exclusive Sharing Session RevoU (11/11/20)
Advertising merupakan aktivitas berbiaya dengan tujuan mengkomunikasikan suatu informasi melalui berbagai media dan bersifat persuasif tentang suatu produk, servis, atau ide (Bovee, 1992, p.7). Banyak orang mengenal iklan melalui televisi, radio, papan iklan, dan lain sebagainya; namun strategi marketing tradisional ini memerlukan biaya yang tidak sedikit dan seringkali tanpa kepastian peningkatan penjualan. Hal ini tentunya menjadi pertimbangan bagi bisnis yang masih berkembang dan berfokus pada menghasilkan laba. Performance marketing hadir sebagai salah satu solusinya.
Konsep Performance Marketing
Yellowhead mendefinisikan performance marketing sebagai strategi online marketing dan advertising dimana pengiklan hanya perlu membayar jika sebuah tujuan bisnis tercapai (misalkan penjualan). Dengan ini, kegiatan advertising dapat memberikan pengaruh langsung yang signifikan terhadap tujuan dan performa bisnis secara keseluruhan. Seorang performance marketer akan berfokus untuk mengoptimasi kampanye marketing agar bisa menghasilkan lebih banyak conversion melalui banyak uji coba dan keputusan yang berdasarkan data.
Kosakata : Conversion adalah aksi dari konsumen yang menjadi tujuan utama (sales, leads, click)
Keunggulan Performance Marketing
Pada dasarnya, memasang iklan adalah membeli slot untuk tayang di media tempat sekelompok audiens berkumpul. Jika memasang iklan di koran, pengiklan akan membeli slot untuk tampil pada jadwal tertentu dan perlu membayar di depan agar tidak digunakan oleh pengiklan lain. Kalau dalam performance marketing, pengiklan membayar hanya setiap kali ada conversion yang terjadi. Dengan ini, maka biaya yang dikeluarkan oleh advertiser tidak akan terbuang percuma. Seperti yang tertera di contoh job description di bawah, performance marketer juga dapat melakukan optimasi budgeting dan bidding bahkan ketika kampanye sudah berjalan (lihat nomor 1).
Manfaat lain yang paling signifikan adalah semua aktivitas dapat terlacak dan terukur; mulai dari jumlah orang yang melihat, mengklik, bahkan jumlah penjualan yang didapatkan melalui iklan tertentu. Tugas performance marketer kemudian adalah mengukur keberhasilan lalu membuat keputusan dan optimasi yang tepat berdasarkan data tersebut (lihat nomor 2). Pengiklan dapat menganalisa performa (lihat nomor 3) lalu melakukan berbagai eksperimen (lihat nomor 4) di berbagai aspek seperti ads kreatif, jadwal, placement, keyword, termasuk juga audience targeting berdasarkan demografi, behavior maupun interest. Data ini diperoleh secara real time di waktu yang sama sehingga pengiklan dapat dengan mudah melakukan scale-up atau A/B Testing (lihat nomor 5) tanpa harus menunggu lama.
Strategi Performance Marketing
Setiap perusahaan memiliki tujuan dan kebutuhan masing-masing. Ada perusahaan yang berjalan jika mendapatkan revenue (self-funded). Namun, ada juga perusahaan yang memiliki investor sehingga ada berbagai macam target lain yang harus dicapai sesuai kesepakatan. Tugas performance marketing adalah mencapai target yang sudah ditentukan tersebut. Dilansir dari Taboola, berikut adalah beberapa target kampanye yang paling umum dalam performance marketing:
- Cost per Sales : Pengiklan membayar penyedia jasa setiap adanya transaksi/penjualan dari iklan
- Cost per Leads : Pengiklan akan membayar setiap ada pengguna yang tertarik dan bersedia mengisi formulir pendaftaran dari iklan.
- Cost per Click : Pengiklan membayar penyedia jasa setiap ada mengklik iklan yang mengarah ke sebuah landing page yang sudah di tentukan
- Cost per X : Pengiklan membayar ketika ada tindakan lain seperti download aplikasi, upsell dalam aplikasi, dan lain sebagainya.
Selain itu, karena performance marketing sangat erat hubungannya dengan budgeting yang dikeluarkan dan revenue yang didapatkan, maka pengiklan juga perlu mengetahui tentang ROAS dan ROI. Return on Advertising Spend (ROAS) adalah perhitungan yang terkait dengan revenue, dan merupakan benchmark yang menentukan keberhasilan sebuah metode dalam kampanye. Sedangkan Return of Investment (ROI) adalah menentukan profit yang penghitungannya termasuk biaya untuk iklan, tenaga kerja, bahkan software yang digunakan.
Channel Performance Marketing
Ada 2 channel utama yang pada umumnya digunakan untuk performance marketing, yaitu:
- Social Media Advertising
- Search Engine Marketing
Social Media Paid atau Social Media Ads mengacu pada periklanan yang tersedia di platform-platform sosial media seperti Facebook dan Instagram (Keduanya adalah yang terbesar untuk saat ini). Channel ini menjadi efektif ketika hal yang dijual merupakan inovasi atau memiliki daya tarik visual. Pengiklan dapat menargetkan audiensnya dengan terperinci berdasarkan demografi, interest (ketertarikan), dan behavior (tingkah laku) bahkan membuat segmentasi pasar yang berbeda. Biaya online advertising ini dapat berkisar dari 20 ribu bahkan sampai 200 juta per hari. Pengiklan dapat melacak dan memantau berbagai matriks seperti engagement, klik, sales secara real-time melalui platform yang bernama Facebook Ads Manager.
Paid Search, Google Ads, dan SEM adalah istilah-istilah berbeda yang mengacu pada satu jenis online marketing yang sama, yaitu, hasil pencarian bersponsor yang dapat ditemukan saat pencarian di google. Berbeda dari Social Media Ads, channel ini cocok untuk produk yang banyak dicari pelanggan melalui search engine. Google Ads beroperasi menggunakan model Pay-per-Click (PPC), yang berarti pengiklan membayar Google setiap kali seorang pengguna mengklik iklan yang akan muncul berdasarkan hasil auction (lelang) keyword. Semua data dapat diakses real-time melalui platform Google Ads.
Catatan : Pelajari channel performance marketing lebih dalam di artikel Panduan Lengkap Digital Marketing.
Penutup
Performance marketing merupakan strategi advertising yang sedang gencar digunakan oleh korporasi besar maupun UMKM yang baru berkembang karena berdasarkan data-driven. Beberapa alumni RevoU sudah bekerja sebagai Performance Marketer di startup ternama seperti Willy di HappyFresh, dan Adi di startup edutech Sekolah.mu. Ada juga yang bekerja sebagai freelancer bahkan business owner yang meningkatkan penjualannya dengan menggunakan strategi dan optimasi online advertising. Performance Marketing di Indonesia masih berada di tahap awal dan potensi perkembangan ke depan masih sangat besar. Tonton video Exclusive Sharing Session RevoU ini untuk mengetahui lebih lanjut.
Kurikulum Full-Stack Digital Marketing RevoU akan mempersiapkanmu agar dapat menjadi performance marketing yang memiliki keterampilan teknis mumpuni maupun kemampuan berpikir strategis dan analytical skill. Melalui weekly assignment individual maupun grup, kamu juga akan terlatih untuk menguasai platform seperti Facebook Ads Manager dan Google Ads serta mendapatkan insight langsung dari pelaksanaan kampanye dengan budget yang riil!
Tertarik untuk mempelajari program ini lebih lanjut?
Kunjungi laman kami di revou.co
Teaching driven individuals the skills they need to accelerate their career in the tech industry ?