Tips Lulus Interview sebagai Social Media Specialist
Di artikel ini, Radhitia (Social Media Lead di E-commerce) ngebongkar tips lulus interview sebagai Social Media Specialist!
Table of Contents
Mau berkarir jadi Social Media Specialist?
Udah coba apply-apply.. tapi masih belum ada yang tembus?
Tenang!
Di artikel ini, Radhitia Pradana, Social Media Lead di E-commerce terbesar di Indonesia, ngebongkar tips lulus interview sebagai Social Media Specialist!
Apa aja tuh? Kamu bisa dapetin tentang:
- Profile yang cocok kerja jadi Social Media Specialist
- Jenjang karir Social Media Specialist dan Scope of Work-nya
- Persiapan sebelum rekrutmen Social Media Specialist
- Common mistakes saat interview Social Media Specialist
- Tips lulus interview Social Media Specialist
Udah siap?
Let’s go, kita bongkar satu satu!
Profile yang cocok kerja jadi Social Media Specialist
#1 Suka bersosialisasi sama orang lain
Namanya Social Media Specialist, kata pertamanya aja social.
Kamu harus suka sharing tanpa ada ekspektasi berapa banyak orang yang likes, comment, dan lain-lain.
Akan lebih baik kalau kamu punya sisi extrovert, karena nantinya Social Media Specialist pun bisa handle bagian partnership (Key Opinion Leader “KOL”, kolaborasi dengan brand lain, dan lain-lain).
#2 Terbuka dan adaptif dengan perubahan
Social media sangat dinamis.
Pada awalnya, lebih banyak static image, sekarang mulai berubah ke vertical videos.
Sebagai Social Media Specialist, kamu harus terbuka dan adaptif dengan perubahan baru yang cepat!
#3 Suka dengan angka & analisis
Social Media Specialist harus menganalisis performa social media.
Followers, impressions, engagement, dan metrics lainnya udah jadi makanan sehari-harinya!
Dari metrics yang ada ini, kamu harus bisa menganalisis dan mendapatkan insight untuk kembangin social media tersebut.
#4 Suka explore hal-hal baru
Kamu yang suka digandrungi ide-ide gokil, suka A/B testing konten dan format baru, dan gak takut coba hal baru…
Kamu cocok deh jadi Social Media Specialist!
Jenjang karir Social Media Specialist dan Scope of Work-nya
#1 Entry Level
Kalau kerja di client-side, akan handle 1 brand. Sedangkan kalau di agency, akan handle 1 kategori.
Biasanya, entry level handle end-to-end social media.
Mulai dari research audience, buat editorial plan, caption, creative brief, A/B testing feature dan content type, replying audience (admin), dan reporting.
Kalau company-nya udah besar, biasanya ada admin tersendiri. Tapi kalau masih middle, jadi palugada (apa yang lu mau, gue ada).
Enaknya jadi palugada, jadi tau dan ngerti banget end-to-endnya! Ini penting banget loh
#2 Senior Level
Seiring berkembangnya karir, tanggung jawab pun makin bertambah.
Bisa mulai handle social media ads, mulai dari boost post, lalu ke Facebook Ads Manager dengan setting budget yang lebih besar.
Reporting juga evolve, dari yang social media performance based, jadi report juga soal competitor analysis dan monthly budget allocation.
Di beberapa perusahaan, ada juga yang mulai handle KOL!
#3 Managerial Level
Di level inilah kamu memimpin sebuah team.
Managerial level akan oversee key person yang handle tiap kategori dan coach team-nya juga!
Budget allocation pun berubah. Dulunya atur monthly budget, sekarang atur yearly budget.
Dari managerial level ke atas, semakin banyak berhubungan dengan team external (partnerships, dan lain-lain).
Tentunya, jenjang karir dan tanggung jawab tiap level di setiap company akan berbeda-beda.
Kalau di E-commerce, entry level pun bisa lebih specialized, seperti KOL Specialist, Social Media Analyst, dan lain-lain.
Persiapan sebelum rekrutmen Social Media Specialist
Kuncinya: research.
Research tentang company, business model, audience, campaign yang udah pernah berjalan, KOL yang di-handle, dan ide konten.
Selain itu, kamu juga bisa persiapkan hal lain seperti:
- Technical skills (social media platforms, analytics, dan creative content creation)
- Learnings dari pengalaman sebelumnya
- Case study
Jangan lupa persiapkan 5 skill Social Media Specialist lainnya juga, ya!
Common mistakes saat interview Social Media Specialist
#1 Gak research
Biasanya, kandidat cuma siapin theoretical-based aja. Merasa apa yang udah dipelajari udah cukup. Tapi, suka lupa research keadaan sebenarnya!
#2 Gak kasih added value
Interviewer sering tanya apakah kandidat punya feedback untuk company tersebut, misalnya tentang social medianya.
Seringkali, kandidat bilang “udah bagus” dan gak kasih feedback untuk company bisa improve.
Hindari hal ini, ya!
Soalnya, dari sisi user akan bertanya-tanya, “Kenapa harus hire kamu?” kalau gak ada yang perlu di-improve. Sedangkan, company kan mau untuk terus berkembang!
Biar gak ngelakuin kesalahan yang sama, cari tau lebih lanjut deh tentang role Social Media Specialist di A Day in the Life of "Social Media Specialist"!
Tips lulus interview Social Media Specialist
#1 Latihan interview Social Media Specialist
Interview yang disiapkan dengan baik dan matang bisa bikin kamu lebih confident saat interview, loh!
Kamu bisa latihan interview dengan 21 Pertanyaan Interview Social Media Specialist ini!
#2 Punya apa yang dibutuhkan user
Saat rekrut Social Media Specialist, ini yang akan dipertimbangkan user:
- Ide (khususnya Fresh Graduate, karena belum punya pengalaman)
- Pengalaman kerja sebagai Social Media Specialist
- Knowledge tentang social media (sebagai pengguna maupun professional)
Lebih baik tau tentang semua platform, meskipun platform tersebut jarang dipakai atau terlalu segmented. Apalagi kalau Associate (1-2 tahun pengalaman)!
Setidaknya, tau guna dan fiturnya. Kamu tetep bisa dapet ide dari sana kok! - Tools social media
- Relevansi background/pengetahuan terhadap company
Misalnya, tech company akan lebih mempertimbangkan kandidat yang punya background/pengetahuan tentang tech. Karena itu bisa menambah value untuk company.
#2 Buat first impression yang baik!
Interview itu kayak first date.
It’s about first impression.
Pastiin koneksi internet lancar, background oke, gak terlalu banyak noise, dan confident!
Buat kamu, calon Social Media Specialist…
Latih untuk dapetin ide dari manapun!
Belajar untuk semakin observasi hal-hal sekitar dan liat gimana suatu brand promosi di social media-nya.
Inget, ide itu gak cuma muncul di social media aja. Bisa dari buku, film, musik, ngobrol sama orang lain, konser, dan lain-lain.
So, enjoy your offline activities too. Hidup gak cuma di social media aja kok!
Mau dapet kerja sebagai Social Media Specialist?
Di RevoU, ada Career Support dengan 1-on-1 career coaching dan Community Job Board yang bisa membantumu berkarir sebagai Social Media Specialist!
Kamu juga bisa belajar dasar digital marketing dan mendapatkan case study interview Social Media Specialist selama dua minggu secara gratis di RevoU Digital Marketing Mini Course (MC)!
Mau tau lebih lanjut?
Cek materi-materi yang bisa kamu dapetin di sini!
Kalau masih bingung, kamu bisa tanya-tanya ke Admin RevoU via DM Instagram juga ya!
RevoU - The Journal Newsletter
Join the newsletter to receive the latest updates in your inbox.