3 Tips Lulus Interview sebagai Data Analis
Mau berkarir di Data Analytics?
Udah coba apply-apply.. tapi masih belum ada yang tembus?
Tenang!
Di artikel ini, Doni Surya Putra, Ex-Head of Data di Kitabisa.com, ngebongkar proses rekrutmen Data Analis di Kitabisa.com!
Apa aja tuh? Kamu bisa dapetin tentang:
- Proses rekrutmen Data Analis di Kitabisa.com
- Technical dan soft skills yang dibutuhin Data Analis
- CV dan portofolio Data Analis yang menarik
- 3 tips lulus interview sebagai Data Analis
Udah siap?
Let’s go, kita bongkar satu satu!
Gimana proses rekrutmen Data Analis di Kitabisa.com?
Secara garis besar, proses rekrutmennya kayak gini:
- CV Screening
- Technical Test
- Interview with Manager & Head of Data
- Interview with Data Stakeholder
- Offer
Technical dan soft skills yang dibutuhin Data Analis
Ketika kamu lagi menjalani proses rekrutmen Data Analis, pastiin kamu paham sekarang lagi ada di stage apa.
Misalnya, kalau kamu lagi technical test, berarti fokus ke skill technical.
Sedangkan, kalau lagi interview (user dan HR), fokuslah ke skill komunikasi. Gimana kamu bisa menyampaikan suatu ide dengan terstruktur!
Nah, kalau menurut Mas Doni, inilah technical dan soft skills yang wajib dimiliki Data Analis:
#1 Technical Skills
Basic-nya, akan dites 2 skill ini:
- SQL
- Kemampuan analisis: critical thinking dan structured communication—bisa menyampaikan hasil dengan logis
Tapi, ada juga company yang nyari Data Analis dengan skill:
- Phyton
- Presentation skill
- Statistik
Jadi, tetap tergantung dengan kebutuhan setiap company, ya!
#2 Soft Skills
- Jadi Top of Mind di Stakeholders
Di Kitabisa.com, seorang Data Analis dibagi berdasarkan stakeholder.
Karena Data Analis sebagai seorang supporternya Stakeholder (dari segi data), maka kalau diskusi sama Stakeholder-nya harus nyambung!
Ketika udah nyambung dan bisa dipercaya, maka Stakeholder akan inget kamu terus kalau mau minta data sesuatu.
Data Analis yang bagus itu kalau dia diinget dan dipercaya sama Stakeholder-nya!
Apa akibatnya kalau gak nyambung sama Stakeholder?
Performa Data Analis akan menurun, keputusan yang diambil kurang berkualitas karena data yang diambil bisa jadi gak mendukung.
Ini akan berdampak buruk juga untuk Stakeholder! - Stakeholder Management
Data Analis berkolaborasi dengan banyak orang dalam Stakeholder-nya.
Skill untuk bisa berkomunikasi dan bekerjasama dengan baik itu penting banget untuk Data Analis!
CV yang menarik perhatian user itu gimana sih?
CV yang paling menarik adalah CV yang cocok dengan kebutuhan company-nya, alias well-tailored!
Misalnya, kalau apply ke posisi Data Analis Digital Marketing, maka CV yang menarik adalah yang punya highlight pengalaman ataupun skill data analytics yang berkaitan dengan digital marketing.
Seperti: pernah menganalisis menggunakan Google Analytics, analisis performa campaign Facebook Ads maupun Google Ads, dan lain-lain.
Tips!
#1 Tailor CV kamu sesuai dengan job description di lowongan kerja
Jelasin detail pengalaman kerjamu sesuai dengan kata kunci dari job description.
Karena apa yang ada di job description, itu yang dibutuhin company.
Inget, CV yang menarik adalah yang sesuai kebutuhan company!
#2 Highlight project yang paling cocok di summary CV
Biasanya, user liat summary dulu.
Project apa yang udah pernah dikerjain?
Kalau project-nya cocok, baru user liat detail project-nya.
Kalau ketemu CV dengan summary yang gak cocok? Langsung dipinggirin CV-nya!
Gimana buat portofolio yang bisa meyakinkan user?
Portofolio itu poin plus. Experience tetap paling penting!
Meskipun begitu, portofolio ini penting juga, terutama untuk fresh graduate untuk fill in experience yang terbatas.
Dari portofolio, user bisa melihat effort, passion, dan kemampuan dari kandidat.
Ketika mencantumkan portofolio, jangan kasih yang setengah jadi dan gak layak ditampilin, ya!
Karena itu bisa bikin user semakin yakin.. untuk gak hire kamu.
Contoh portofolio setengah jadi:
- Cuma menampilkan problem dan solusi
Jadi keliatan banget kalau kandidat tersebut gak bisa berpikir terstruktur.
Padahal, yang dibutuhin itu analisisnya. Tunjukkin proses berpikir dan analisismu! - Memakai basic template dalam visualisasi
Misalnya, tetap menggunakan warna basic seperti biru, oranye, dan merah (warna basic pada Tableau).
Setidaknya, ubah dan personalisasikan warnanya, ya!
Contohnya begini:
(Cek contoh visualisasi data lainnya di sini)
So, sebelum cantumin portofolio di CV, minta masukan dari mentor dan temen-temen dulu.
Udah shareable belum sih portofolionya? Atau masih tergolong setengah jadi?
Common mistakes interview Data Analis yang harus dihindari
#1 Fresh Graduate
Keliru antara Data Analis dan Data Science.
Sebenarnya, objektif Data Analis itu menyelesaikan suatu masalah menggunakan data. Bukan tentang mengotomatisasi sesuatu.
Karena keliru ini, akhirnya yang biasa diceritain fresh graduate lebih banyak tentang algoritma dan solusi, tapi gak mencoba memahami dulu problemnya apa.
#2 Expert/Senior Level
Langsung kasih tau solusi, bukan rumusan masalahnya.
Misalnya, ketika ditanya kenapa melakukan Project X? Jawabannya, “Karena solusinya A yang bisa melakukan C”. Lalu, lebih menjelaskan tentang teknik yang dipakai di solusinya.
Ini justru red flag!
Lebih baik ceritain rumusan masalahnya dulu lalu jelaskan dengan terstruktur sesuai framework.
Tips lulus interview sebagai Data Analis di Kitabisa.com
#1 Pahami domain knowledge dari data stakeholder
Data Analis di Kitabisa.com bekerja langsung dengan stakeholder-nya (marketing, finance, dan lain-lain).
Maka, sebagai Data Analis, setidaknya kamu harus tau tentang domain knowledge (pengetahuan tentang suatu bidang secara spesifik).
Tip!
Cek pengetahuan apa yang harus kamu pahami di job description pada lowongan kerja.
#2 Komunikasi dengan jelas dan terstruktur
Saat interview, user melihat gimana cara kandidat menjawab pertanyaan.
Jawabannya terstruktur atau bertele-tele?
Pastinya, pertanyaan ini disesuaikan lagi dengan pengalaman kandidat.
Kalau fresh graduate, akan ditanya tentang kuliah dan skripsi.
Kalau expert, akan ditanya project yang pernah dilakukan.
Mulai dari scope, problem yang mau diselesaikan, rekomendasi yang diberikan, hingga solusi dan hasilnya.
Tips!
- Preparation is the key!
Research tentang pertanyaan-pertanyaan interview dan siapin jawabannya.
Misalnya, tentang pengalaman project. Kamu bisa tulis semua project yang pernah kamu lakuin, lalu highlight project yang paling sesuai sama kebutuhan company. - Gunakan STAR method
S: Situation. Apa masalah yang mau diselesaikan? Jelaskan secara spesifik.
T: Task. Apa goalnya? Apa yang harus kamu lakukan?
A: Action. Jelaskan langkah spesifik yang kamu lakukan untuk mencapai goal
R: Result. Apa hasilnya?
#3 Pahami produk dan tunjukkan passion-mu!
Kenal dengan produk company yang dilamar adalah poin plus!
Justru, inilah yang paling dibutuhin dari seorang data analis.
Karena dengan mengerti produk, maka kamu bisa lebih peka dengan suatu masalah dan analisis datanya lebih mendalam (in-depth).
Selain itu, ketika udah familiar dengan produknya (meskipun dari sisi pengguna), kamu akan keliatan passionate ketika ceritain pengalamanmu.
Dari sisi user dan company juga akan merasa seneng dan relate, loh!
Itu lah yang akan membuat user merasa kamu cocok ada di company-nya.
Tip!
Sebelum interview, lakukan riset tentang company-nya.
Perusahaan itu mau berkontribusi ke arah mana? Problem apa yang mau diselesaiin?
Mau dapet kerja sebagai Data Analis?
Di RevoU, ada Career Support dengan 1-on-1 career coaching dan Community Job Board yang bisa membantumu berkarir sebagai Data Analis!
Kamu juga bisa belajar dasar Data Analytics dan mendapatkan case study interview Data Analytics selama dua minggu secara gratis di RevoU Data Analytics Mini Course (MC)!
Mau tau lebih lanjut?
Cek materi-materi yang bisa kamu dapetin di sini!
Kalau masih bingung, kamu bisa tanya-tanya ke Admin RevoU via DM Instagram juga ya!