6 Portfolio Data Analytics Alumni FSDA RevoU (Januari 2022)

Kompilasi 6 Portfolio Data Analytics Terbaik dari Alumni FSDA RevoU Batch Januari 2022!

Ervina Desiviola
Ervina Desiviola

Table of Contents

Tahukah kamu? Data analytics itu sangat penting dalam suatu bisnis untuk mengoptimasi performa bisnis dengan membuat keputusan yang tepat berdasarkan data faktual.

Selama 12 minggu di RevoU Full Stack Data Analytics Program, kamu akan belajar end to end data analysis, mulai dari data gathering, defining problems, data cleaning, data analysis, data visualization, sampai mempresentasikannya ke key stakeholders!

Itulah juga yang dilakukan Alumni FSDA RevoU Batch Januari 2022 untuk Final Project mereka. Dengan skill yang sudah didapatkan selama 12 minggu, mereka menganalisis kinerja sejumlah perusahaan dan membuat rekomendasi untuk meningkatkan performa bisnis perusahaan tersebut.

Penasaran gimana hasilnya?

Di artikel ini, kamu bisa melihat langsung hasil dari 6 Portfolio Data Analytics terbaik dengan tema yang beragam—mulai dari e-commerce, SaaS (Software as a Service), agriculture, telecommunication sampai environmental.

Tentunya, analisis data ini insightful baik untuk individual maupun perusahaan. Jadi, jangan di-skip ya!


Section Madrid

Group J: San Francisco Crime Analysis

San Francisco Crime Analysis - Group J Section Madrid

Anggota Group J: Hang Kesturi Said, Yoga Widi Pamungkas, Adrian Yosafat, Siti Nurjanah
(Download portofolio lengkap di sini)

Apa yang dianalisis oleh Group J?

Group J menganalisis San Francisco—kota terbesar ke-4 di California, USA—yang memiliki tingkat kriminalitas cukup tinggi.

Dengan rata-rata tahunan 132.500 kasus, jumlah polisi di San Francisco masih sangat sedikit (1 polisi menangani 432 kriminal)! Bahkan, San Francisco Police Department (SFPD) juga masih mengalami kesulitan dalam merekrut polisi-polisi baru.

Melalui data analytics, mereka mampu menganalisis data-data SFPD dari 1 Januari 2018-sekarang dan memvisualisasikan data-data tersebut, seperti: wilayah dengan kasus kriminal terbanyak, jenis kasus kriminal terbanyak, hingga kapan tingkat kriminal tertinggi.

Tidak hanya itu, mereka juga menganalisis korelasi tingkat kriminal dengan faktor lain, seperti dengan Covid-19, New Year’s Eve, dan Tourism.

Dengan data-data ini, mereka memberikan rekomendasi berupa alokasi polisi di district dengan jumlah kasus tertinggi serta jumlah polisi yang optimal di setiap district berdasarkan situasi tertentu.

Mau tau lebih lengkap tentang San Francisco Crime Analysis dari Group J? Kamu bisa baca di sini, ya!

Group P: UK E-Commerce

Anggota Group P: Lukas Purba Wisesa, Malvin Kurniawan, Kezia Febriana
(Download portofolio lengkap di sini)

Apa yang dianalisis oleh Group P?

Group P menganalisis UK E-Commerce, tepatnya perusahaan souvenir yang menjual pernak-pernik unik secara grosir.

Meskipun dengan kenaikan penjualan 265% dan pembeli 229% pada Januari 2011-November 2011, perusahaan ini masih memiliki potensi yang sangat tinggi!

Oleh karena itu, Group P menganalisis data menggunakan flow sebagai berikut untuk meningkatkan penjualan setidaknya 10% pada tahun 2012.

Dengan menggunakan data customer yang sudah ada, mereka membuat Customer’s Clustering berdasarkan Recency, Frequency, and Monetary (RFM) Analysis sehingga didapat insight seperti ini.

Lalu, dari Customer Cluster ini, mereka memberikan rekomendasi berupa perlakuan/treatment yang unik kepada masing-masing Customer Cluster, cross-selling, dan memberikan konten-konten yang engage dengan customer.

Mau tau lebih lengkap tentang analisis UK E-Commerce dari Group P? Baca di sini, ya!

Section Barcelona

Group I: iFlix User Behaviour Analysis

Anggota Group I:  Rufaidah Nur Baiti, Arief Kurniawan, Andika Gumilang
(Download portofolio lengkap di sini)

Apa yang dianalisis oleh Group I?

Group I menganalisis consumer behavior iFlix untuk memberikan pendekatan dan customer experience yang lebih baik.

Kenapa hal ini dibutuhkan? Karena ternyata 70% dari Iflix User termasuk ke dalam Low Quality Users, dimana mereka hanya menonton 2 asset dan 25% dari asset duration.

Untuk mendapatkan solusi yang terbaik berdasarkan data, Group I menggunakan metodologi dan dataset sebagai berikut.

Dengan menggunakan dataset ini, mereka mendapatkan beberapa hipotesis dan rekomendasi untuk iFlix, seperti mengevaluasi komplain aplikasi, menambahkan rating dan comment box, hingga menambahkan variasi film di iFlix.

Mau tau lebih lengkap tentang iFlix User Behaviour Analysis dari Group I? Kamu bisa baca di sini, ya!

Group A: L.A. City Crime

Anggota Group A: Adrian Adibrata, Addi Darmawan, Priska Widya, Erisa Rizkyani
(Download portofolio lengkap di sini)

Apa yang dianalisis oleh Group A?

Group A menganalisis tentang kasus kriminal di Los Angeles, dikarenakan pada tahun 2021, kasus kriminal meningkat sebanyak 4% dibandingkan tahun 2020.

Oleh karena itu, dengan menggunakan data analytics, Group A menganalisis kemungkinan-kemungkinan penyebabnya agar kasus kriminal dapat menurun 3% di akhir tahun 2022.

Berdasarkan data, didapat bahwa kasus kriminal terbanyak adalah pencurian kendaraan sehingga perlu dicari korelasi penyebabnya menggunakan correlation analysis, EDA, forecasting, dan clustering.

Setelah melakukan analisis tersebut, berikut adalah insight dan rekomendasi yang diajukan oleh Group A.

Mau tau lebih lengkap tentang analisis L.A. City Crime dari Group A? Yuk, baca di sini!

Section Seoul

Group M: Telco Company Customer Churn Analysis

Anggota Group M: Durra Handri, Michael Pien William, Abdullah Dawamuz Zikri, Ferina Putri
(Download portofolio lengkap di sini)

Apa yang dianalisis oleh Group M?

Group M menganalisis tentang Telco Company Customer Churn Analysis, yang mana sangat penting bagi suatu perusahaan untuk bisa mempertahankan existing customers dan mengurangi churn rate.

Agar rekomendasi yang diberikan dapat tepat sasaran, Group M melakukan Root Cause Analysis dan Correlation Analysis sebagai berikut.

Setelah mengetahui Top 10 alasan churn, Group M memprediksikan berapa banyak customer yang akan churn apabila tidak dilakukan perbaikan maupun improvements.

Hal ini tentu akan menambah urgensi perusahaan untuk melakukan perbaikan!

Lalu, apa rekomendasi dari Group M untuk Telco Company? Berikut rekomendasinya berdasarkan Top Reason to Churn dan Top Reason to Retain.

Penasaran sama Telco Company Customer Churn Analysis yang lebih lengkap dari Group I? Kamu bisa baca di sini, ya!

Group A: Indonesia Climate Resilience Strategy

Anggota Group A: Muchammad Rizky Anugrah, Sutejo C., Nabila Kusumaningtyas
(Download portofolio lengkap di sini)

Apa yang dianalisis oleh Group A?

Group A menganalisis tentang Indonesia Climate Resilience Strategy, dimana akan dilihat korelasi antara Undang-Undang Pemerintahan Indonesia terhadap penggunaan energi terbarukan (renewable energy).

Dengan menganalisis korelasi dari beberapa variabel indikator SDG di Indonesia, didapat insight sebagai berikut.

Berdasarkan insight tersebut, maka inilah rekomendasi dari Group A untuk Indonesia yang mencakup beberapa aspek, seperti: renewable energy, coal powered, urban population, agricultural land, dan forest area.

Mau tau analisis lengkap tentang Indonesia Climate Resilience Strategy dari Group A? Yuk, baca di sini, ya!


Itulah 6 portfolio dari alumni FSDA RevoU Batch Januari 2022!

Tertarik untuk belajar basic skills data analytics sebelum mengikuti program FSDA? Kamu bisa ikutan RevoU Mini Course Data Analytics secara gratis dulu, loh!

XperiencePortofolio

Ervina Desiviola

Ervina is a Content Writer Executive at RevoU. She loves to share some stories through writings. Drowning in thousands of books by developing Fierofea Books (NGO for book donations in Indonesia)!