12 Tips Optimasi Landing Page
Apa itu Landing Page?
Halaman web mandiri tempat calon pelanggan “mendarat” saat mereka klik tautan dari email, iklan, atau lokasi digital lainnya.
Di landing page, informasi yang tersedia akan mengarahkan pengguna untuk melakukan satu tindakan spesifik (misalkan mengisi data diri atau membeli produk).
Jika mereka melakukannya, maka tindakan itu akan terhitung sebagai sebuah conversion.
Perbedaan Homepage Website dan Landing Page?
Singkatnya, tujuan homepage website adalah memperkenalkan bisnis sedangkan tujuan landing page adalah conversion.
Secara detail, perbedaan keduanya adalah:
- Jumlah link
Dalam homepage, kamu dapat menemukan banyak link seperti menu navigation di bagian atas atau informasi di footer; sedangkan landing page hanya ada satu link yaitu untuk conversion.
- Jumlah CTA
Karena homepage untuk memperkenalkan bisnis, maka harus ada informasi yang beragam dengan CTA lebih umum (misalkan: “pelajari lebih lanjut”).
Landing page memiliki 1 tujuan spesifik, maka CTA juga dapat lebih spesifik (misal: “download e-book gratis”)
- Audiens dan tujuan yang berbeda
Audiens yang mengunjungi homepage kemungkinan masih dalam tahap mencari informasi.
Namun audiens yang mengunjungi landing page sudah satu tahap lebih lanjut, yaitu tertarik pada penawaran.
Kenapa Landing Page Penting ?
Peneliti memiliki istilah yang disebut “paradox of choice” (paradoks pilihan).
Secara sederhana, semakin banyak pilihan yang diberikan maka semakin sulit untuk mengambil keputusan.
Misalkan kamu menawarkan e-book gratis lewat iklan, tetapi pelanggan “mendarat” di homepage yang juga menawarkan link lain untuk melihat blog atau media sosial.
Besar kemungkinannya pelanggan akan terdistraksi dan lupa untuk mengunduh e-book gratis yang ditawarkan di awal.
Terlalu banyak pilihan akan membuat pengguna kewalahan, dan justru tidak melakukan action sama sekali.
Jika kamu memiliki sebuah tujuan jangka pendek yang spesifik, landing page adalah channel digital marketing yang dapat membantu mencapai tujuan tersebut.
Tipe Landing Page
1.Lead generation
Lead generation atau “lead gen” bertujuan untuk mengumpulkan data pelanggan.
Formatnya adalah form pendaftaran. Pelanggan akan mengisi data diri seperti nama, email, dan nomor telepon agar mendapatkan jasa/produk sebagai imbalannya.
Dengan data ini, kamu dapat:
- Mengontak pelanggan tersebut dan membangun ketertarikan mereka pada bisnismu
- Membangun profil base audiens dan menargetkan pemasaran pada audiens serupa sehingga dapat meningkatkan Return of Investment (ROI), terutama di paid advertising
Data lead adalah aset berharga untuk bisnis karena memberikan informasi tentang siapa pelanggan kamu dan bagaimana cara menjangkau mereka.
2.Click-through landing page
Fokus dari click-through landing page adalah tombol CTA.
Tombol ini akan mengarahkan pengguna ke halaman tempat pengguna menyelesaikan action yang diinginkan.
Misalkan CTA “pesan sekarang”, maka pelanggan akan diarahkan ke halaman checkout untuk pembayaran.
Selain itu, landing page ini umumnya menampilkan informasi persuasif seperti detail produk atau testimoni pengguna agar lebih meyakinkan calon pelanggan.
Tipe ini sering ditemukan pada website e-commerce atau situs lain yang berfokus pada transaksi dibandingkan dengan memiliki data user.
Optimasi Landing Page
Agar tujuan tercapai, dalam hal ini adalah conversion, maka berikut adalah langkah yang bisa diambil untuk optimasi landing page:
#1 Tulis judul yang menarik -- Gunakan seperti “gratis” atau “sekarang” untuk menarik perhatian.
#2 Sinkronisasi landing page dan informasi di lokasi digital lain -- Mulai dari H1 heading dan meta title, copywriting bahkan penawaran. Ini meyakinkan pelanggan bahwa mereka “mendarat” di tempat yang tepat dan menjaga reputasi di search engine bahwa kamu tidak menipu/menyesatkan.
#3 CTA berada di above the fold -- CTA harus menjadi salah satu elemen situs yang dilihat pengguna. Namun, jika lokasi ini sulit maka gunakan tips #4
#4 Gunakan petunjuk arah untuk CTA -- Gambar panah atau orang yang melihat CTA dapat menarik perhatian pelanggan agar fokus pada CTA.
#5 Tampilkan produk/jasa saat digunakan -- Ini akan membuat pelanggan membayangkan diri mereka saat nanti menggunakannya. Bisa dalam gambar maupun video.
#6 Berikan social proof -- Testimoni pelanggan lain dapat menjadi
#7 Bullet point -- Jika ada lebih dari satu fitur atau manfaat yang ditawarkan, format list dengan nomor atau poin akan lebih cepat dipahami dan ramah untuk mata pembaca dibandingkan paragraf.
#8 Ulangi CTA -- Jika landing page panjang, permudah pelanggan mengambil action dengan menempatkan CTA di awal dan di akhir-- bahkan di tengah. Dengan perhitungan yang tepat, ini dapat membantu meningkatkan conversion.
#9 Berikan informasi kontak -- Selain untuk pelanggan yang memang ingin bertanya, ini juga dapat memberi validasi dan rasa aman pada pelanggan bahwa tersedia bantuan jika dibutuhkan.
#10 Gunakan video -- Tidak semua orang “betah” untuk membaca teks pada landing page, itu mengapa popularitas video sedang naik. Kombinasikan video dan teks dalam halaman agar lebih interaktif.
#11 Kecepatan loading halaman -- Semakin banyak orang yang mengakses via perangkat seluler, maka kecepatan loading berperan penting dalam user experience agar bounce rate rendah.
#12 A/B Testing -- Judul, visual, call to action yang berbeda dapat memberikan hasil yang berbeda. Lakukan A/B test agar mengetahui yang mana dapat menghasilkan yang optimal.
Tidak ada batasan untuk berapa banyak landing page yang ideal dimiliki sebuah bisnis-- selama masing-masing landing page memiliki tujuan atau target audiens yang berbeda.
Landing page adalah bagian penting dari strategi digital marketing, karena mengubah prospek menjadi pelanggan yang bertransaksi.