Cerita Yodito: Mengembangkan Bisnis Food and Beverages Hingga Bangun Tim Digital Marketing dari RevoU

Di artikel ini, Yodito Nugrahacky berbagi pengalamannya belajar Digital Marketing untuk mengembangkan bisnis Food and Beverages dan membangun tim digital marketing!

Ervina Desiviola
Ervina Desiviola

Table of Contents

Kamu seorang business owner yang punya bisnis Food and Beverages konvensional dan mau beralih ke digital?

Lalu.. mau belajar gimana caranya membangun tim digital marketing?

Lagi cari tau…

  • Kira-kira course apa yang cocok buat business owners?
  • Kira-kira bisa implementasiin apa aja dari materi RevoU?
  • Kira-kira impact-nya untuk bisnis apa aja?

Pertanyaan-pertanyaan ini akan kita kupas tuntas bersama Yodito Nugrahacky, alumni Full Stack Digital Marketing RevoU yang jadi Head of Digital Marketing di bisnis keluarga di bidang Food and Beverages!

Di artikel ini, Yodito akan berbagi pengalamannya sebagai alumni Business Owners dan gimana ilmu-ilmu digital marketing yang didapat bisa membangun tim digital marketingnya!

Selamat membaca!


Kenalan sama Yodito

Halo, aku Yodito Nugrahacky, Alumni Full Stack Digital Marketing (FSDM) yang handle bisnis keluarga sebagai Head of Digital Marketing.

Bisnis keluargaku ini bergerak di bidang Food and Beverages (F&B), namanya PT. Cipta Sarina Vidi.

Sebagai Head of Digital Marketingnya, aku in charge untuk memimpin tim digital marketing untuk ngedukung marketingnya 3 lini bisnis PT Cipta Sarina Vidi: Convention Hall di Jogja, catering untuk wedding di Jogja dan Jawa Tengah, Business to Governor & Business.

Selain itu, aku juga jadi Event Director di Jogja Coffee Event 2022!

Alasan Memilih Belajar Digital Marketing di RevoU

Awalnya karena keluargaku itu keluarga F&B, jadi dreams of tech itu kurang bisa dipenuhi karena harus ngelanjutin PT-nya orangtua.

Jadi, dari 2015 aku fokus ke PT Cipta Sarina Vidi ini. Aku masak dan riset soal food chemistry (kimia pangan).

Karena merasa ketinggalan banyak banget di dunia tech, akhirnya aku join RevoU dan gak malu. Meskipun, waktu itu mentornya temanku atau adik kelasku.

Bahkan, sempat ditanyain, "Kak Dito ngapain di sini?"

Yaa.. I just want to! Aku mau nambah ilmu dan koneksi baru.

Karena menurutku, kalau kita merasa kita paling ngerti juga.. ya, tiap hari kan ada perubahan. Baik algoritma atau sistem.

So, I need to keep up.

Pengalaman Belajar di RevoU

Aku seneng banget dapet team dan mentor di RevoU!

Mentor (alias Team Lead) saat itu adalah Kelly Alica Liman.

Aku pernah bilang gini ke dia, "I've never had a leader in my life–I am a leader di bisnisku. Tapi, seumur hidup ketika di-lead, aku gak pernah punya leader yang sedisiplin, se-listening, dan sebaik kamu."

Bahkan, teman-teman teamku yang udah kerja di startup, mereka bilang she has the quality of a unicorn CEO. Kagetnya, dia masih mau jadi Team Lead di RevoU!

Aku bahkan tertarik untuk ikutin Full Stack lainnya juga karena aku ngerasa kelas RevoU itu gak cuma materinya, tapi gimana caranya RevoU membangun suatu sistem yang bikin muridnya harus berhubungan sama orang lainnya (team mates, mentor, instructor, dan lain-lain).. It's beautifully constructed.

That's why, aku juga mau ceritain pengalamanku di artikel ini dan rekomendasiin RevoU ke yang lain.

I couldn't find any short class atau bootcamp yang sebetulnya lebih baik dari RevoU di Indonesia.

Tantangan Terbesar dalam Bisnis Food and Beverages

#1 Teknikal

Selain challenge di team/internal, kita kan main di rumahnya orang (third party platform): Facebook, Instagram, dan Google.

Kita ikuti dulu tuan rumahnya mau ngapain, dan kita ikuti cara bertamu yang baik dan benar.

Tapi kan, algoritma dan sistem mereka sering berubah-ubah. Jadi, harus tetep up-to-date!

#2 Dinamika Team

Team di RevoU itu ngasih aku inspirasi banget dan bikin aku termotivasi.

I love my team so much dan jadinya aku bilang ke diriku sendiri..

"Aku bisa gak ya jadi seorang Kelly Alica Liman di team-ku? Dan apakah teamku happy dan mendapatkan ilmu?"

Karena mereka juga sering nanya-nanya ke aku.. Kalau aku gak keep up, bisa-bisa mereka akan bosen dan demotivasi.

Jadi, sebagai leader juga harus jadi panutan gak cuma dari sisi managerial, tapi juga dari sisi knowledge!

Percuma kalau punya strong team, tapi yang mereka pakai itu algoritma 5 tahun lalu.

Pertanyaannya.. How to keep up with the trend?

Ada 3 bacaan yang selalu aku baca sehari-hari:

  1. Flipboard, aplikasi baca berita. Kamu bisa pilih kategori-kategori yang mau kamu keep updated
  2. Google News
  3. Product Hunt

Lalu, connect 3 aplikasi tersebut ke Pocket atau Instapaper.

That's where I put my bookmarks. So, you can read it and save it anywhere!

Impact RevoU untuk Bisnis Food and Beverages

All my business right now is 100% RevoU-based.

Aku terapin hal-hal yang aku pelajari di RevoU buat bisnis aku!

#1 PT Cipta Srina Vidi (Vidi Catering)

Di Instagram Vidi Catering, ini aku terapin ilmu-ilmu dari RevoU.

Tadinya sebelum RevoU, aku cuma aesthetic shots aja dan yang like cuma sedikit.

Aku juga sempat pakai preferensiku karena aku suka yang minimalis..

Tapi, di RevoU diingetin lagi untuk sesuaikan sama target market.

Your ego is your ego, but your business is your consumer's business and value.

So, setelah trial and error.. Ada post yang reach-nya hampir 1 juta orang dan saves-nya 26.000. Padahal, followers Vidi Catering baru 6K+!

Di sini, aku buat konten yang saveable, social currency-nya tinggi, ada kontroversial, dan boom! Viral secara organik!

Selain itu, dari postingan organik ini juga bisa ngebuktiin peranan digital marketing ke pimpinan yang usianya rata-rata 50 tahunan.

  • Instagram-nya Vidi Catering bisa masuk ke explore Head of HR
  • Postingan Vidi Catering rame di-share di Whatsapp ibu-ibu
  • Chat untuk order ke admin membludak!
  • Orderan makin meningkat!

Dari bukti-bukti ini, akhirnya bisa ajuin penambahan budget untuk digital marketing dan hiring orang lagi.

#2 Jogja Coffee Event

Di Jogja Coffee Event ini, kita bisa dapat tender untuk regional timur.

Ngalahin proposalnya Bali, Surabaya, Makassar, dan ngbuat Jogja bisa jadi homebase untuk regional timur.

Ini juga karena aku belajar gimana caranya buat proposal yang baik dari RevoU!

Impact lainnya.. Semua budget marketing yang dikeluarin itu cuma 2,7 juta dan bisa datengin 15.000 orang!

Waktu itu, aku coba kontakin teman-teman RevoU dan konsultasi sama mereka soal Meta Ads via Zoom.

Aku bilang, "Kita cuma punya limited budget, 2,7 juta. So, give me your best Meta Ads Strategy. I have one shot, one kill, dengan target 15.000 pengunjung."

Dengan kombinasiin strategi-strategi dari teman-teman, I nailed it!

Strateginya: kombinasiin Boost Post Instagram dan Meta Ads.

When we spend the money 50% on Boost Post and 50% on Meta Ads, that's where the result came.

Karena Boost Post akan kasih result yang lebih targeted, khususnya untuk audience pengguna iOS dibanding Meta Ads.

Nah, kalau aku gak punya teman-teman RevoU.. mungkin sampai titik ini, aku gak bisa dapat insight itu.

#3 Networking ke Pebisnis Lain

Aku jadi bisa connect dan diajakin kolaborasi sama Sebelas Coffe, top 3 es kopi susu di Jawa Tengah.

Awalnya, kita cuma partneran sebatas catering aja. Tapi, karena aku udah ngerti tech dan digital marketing, bisa saling bantu strategi digital marketing mereka juga.

Selain itu, aku juga jadi Performance Marketingnya Heha Sky View dan bantuin bisnis GoFood teman-teman!

Strategi Membangun Tim Digital Marketing di Bisnis Konvensional

Selain strategi digital marketing, caraku ngebentuk tim digital marketing juga pakai caranya RevoU!

Kuncinya adalah adapt with your company and current situation.

#1 Hire Posisi yang Spesifik

Kalau kita gak ngerti timnya, di proses hiring aja udah bingung harus buat title seperti apa? Job description-nya gimana?

Karena kalau misalnya cuma Digital Marketing Staff atau Marketing Admin, dari pengalamanku dan teman-teman tuh sering miss. Ekspektasi kandidat dan Business Owners jadi gak nyambung.

Nah, di RevoU itu kan dibagi-bagi lagi ke stream yang lebih spesifik: Social Media Specialist, Search Engine Marketing, Performance Marketing, Content Marketing, dan lain-lain.

Jadi dalam hiring, aku bisa ikutin kurikulum RevoU.

Misalnya, Social Media Organic skill set-nya apa aja.. Itu yang aku tulis di requirements dan job description saat hiring.

Dengan cara ini, setelah evaluasi sama HR (rekruter), hasil hiring kita jadi lebih bagus!

When you make it more specific, itu akan menemukan ekspektasi kandidat/pendaftar dan perusahaannya.

#2 Hire Lebih dari 1 Orang untuk 1 Role

If your company consists less technology kayak Food and Beverages, Catering, Restoran, dan isi perusahaannya itu di atas 40 tahun ke atas.. maka team digital marketing kamu butuh teman.

Karena Gen Z dan Millenials itu butuh teman curhat, ngobrol, dan lain-lain.

Kalau cuma sendiri, dia gak bisa untuk kontakan sama team lain yang mungkin usianya udah 50 tahun ke atas. Bisa aja dia jadi bosan dan demotivasi.

Tapi, kalau perusahaannya memang technological-based yang 90% isinya Gen Z dan Millenials.. ya gak masalah meskipun di 1 role itu cuma 1 orang aja.

Karena dalam komunikasi antar team masih nyambung ke sesama Gen Z dan Millenials.

#3 Prioritaskan Hire Posisi yang Paling Dibutuhkan

Dalam hiring, aku dapat tips dari salah satu mentor di RevoU.

"(Hiring) itu bergantung sama skala perusahaannya dan isi teamnya mayoritas tua atau muda, lalu kebutuhannya apakah sebutuh itu?"

Misalnya, kebutuhan soal teknologi di PT Cipta Sarina Vidi gak terlalu tinggi.

Jadi, dalam hiring aku bisa merge beberapa role ke dalam 1 title. Namun, tetap highlight role utamanya apa.

Contohnya Social Media Specialist, dia punya tugas utama untuk urus social media. Tapi, kadang di waktu luangnya juga bantu untuk balas Whatsapp atau urus website.

A little bit work yang bisa berkolaborasi dengan team lain akan mempermudah teammu untuk berbaur dengan team dan leader dari divisi lain.

#4 Atasan Harus Paham Karakter Team

Sebagai atasan, kita harus memahami karakter team (khususnya Gen Z dan Millenials).

Selain itu, kita juga harus ngerti apa yang diomongin sama team.

Imagine kalau atasan gak ngerti apa yang diomongin sama team, team akan merasa demotivasi.

There's a reason why Gojek becomes Gojek, why Tokopedia becomes Tokopedia, and why Shopee become Shopee.

It's because the CEO knows what they're doing dan mereka memahami apa yang dikerjakan sama bawahannya.

Efeknya kalau bosnya gak paham, staff akan demotivasi.

Karena gak paham, brief dan visi misi yang akan dikasih ke staff juga gak sesuai. Lalu, perusahaan akan susah berkembang karena pasti banyak staff yang "asal bos seneng aja" dan gak kerjain apa yang gak disuruh.

Lagipula, bosnya juga gak paham.

Inilah makanya bootcamp, especially RevoU is important.

Karena at least the bosses/owners jadi tau mereka mau ekspektasi kayak gimana, kasih brief, objection, dan referensi seperti apa ke staffnya.

Bahkan menurutku, course Full Stack gini lebih penting untuk ownersnya, karena kita dapet semuanya. Di kerjaan/bisnis nanti kan, kita akan dilaporkan semuanya sama staff.


Mau kembangin bisnis konvensional dengan membangun tim digital marketing?

Kamu bisa coba dulu belajar dasar Digital Marketing dan merasakan gimana digital marketing bisa kembangin bisnismu selama satu minggu secara gratis di RevoU Digital Marketing Mini Course (MC), loh!

Cerita Alumni

Ervina Desiviola

Ervina is a Content Writer Executive at RevoU. She loves to share some stories through writings. Drowning in thousands of books by developing Fierofea Books (NGO for book donations in Indonesia)!